Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituding Rusak Situs Istana Damnah, Masyarakat Minta Ketua LAM Lingga Diganti
Oleh : Nurjali
Rabu | 10-12-2014 | 16:15 WIB
demo lingga.JPG Honda-Batam
Para pendemo saat menggelar aksi di gedung DPRD Lingga. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Lingga - Sekitar 30-an mahasiswa dan masyarakat Lingga yang menamakan diri Forum Pemuda Hinterland Lingga, menggelar aksi unjuk rasa menuntut ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Lingga turun karena dianggap telah merusak situs sejarah Istana Damnah dari bentuk aslinya. Mereka juga menuntut agar pemerintah proaktif dengan masih maraknya kegiatan illegal logging di Kabupaten Lingga.

Aksi damai yang dilaksanakan pada Rabu (10/12/14) pagi itu dimulai dari kantor Bupati Lingga menuju kantor Dinas Kehutanan dan situs sejarah bilik 44 di Istana Damnah. Dalam orasinya, mereka meminta agar Pemerintah Kabupaten Lingga mengganti ketua LAM Lingga, Raja Ruslan, diganti karena telah berani melakukan renovasi salah satu situs sejarah tersebut.

"Kita minta ketua LAM, Raja Ruslan, diganti, karena situs sejarah kita sudah diubah tak sesuai dengan bentuk aslinya," kata Suwandi, koordinator aksi.

Para pendemo ini juga meminta pemerintah daerah menuntaskan kasus lahan sawit di Desa Linau, dan melakukan aksi tegas terhadap para pelaku illegal logging di Lingga yang hingga kini masih marak. Para pendemo ini juga mengkritisi beberapa kebijakan pemerintah, salah satunya di bidang pembangunan yang selama ini dinilai banyak terjadi pelanggaran hukum.

"Ilegal logging sampai sekarang masih marak, tak ada tindakan tegas dari Distanhut mengenai hal ini," terangnya.

Aksi damai ini dikawal ketat oleh pihak keamanan, dari kepolisian dan Satpol PP. Sementara, Ketua LAM Lingga, Raja Ruslan, belum bisa dikonfirmasi. (*)

Editor: Roelan