Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pencabulan

Siswi Kelas I SD di Tanjungpinang Ini Ditemukan Menangis di Jalan Wacopek Bintan
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 09-12-2014 | 19:20 WIB
ilustrasi_bocah_korban_pencabulan_menangis.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seorang bocah perempuan yang mengaku masih kelas I SD, sebut saja Mawar (6), dilaporkan sedang menangis di pinggir jalan Desa Wacopek Kabupaten Bintan Timur ketika ditemukan oleh salah seorang ibu, Selasa (9/12/2014). Mawar diduga telah menjadi korban penculikan dan pencabulan.

Ibu yang menemukan dan mengaku akan membawa anaknya berobat ke RSUP Provinsi Kepri saat itu juga mendapati kondisi tubuh Mawar berlumuran lumpur. Termasuk juga adanya dugaan tanda-tanda kekerasan pada bagian mulut, telinga, dan kemaluan korban.

Berdasarkan informasi yang diterima BATAMTODAY.COM, mendapati hal itu warga yang menolong bocah malang ini langsung menanyakan alamatnya yang ternyata tinggal di Jalan Kuantan Tanjungpinang. Warga pun mengantarkan bocah malang itu ke kediamannya.

Sesampai di rumah, orang tua Mawar yang berinisial SM, terkejut melihat kondisi anaknya yang mengaku dicabuli seseorang. Atas keterangan anaknya itu, orang tua Mawar langsung melaporkan kejadiaan tersebut ke Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, sebelum akhirnya diteruskan membuat laporan ke Mapolres Tanjungpinang sekitar pukul 15.00 WIB.

Sementara itu Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial, menerangkan, kejadian tersebut diduga bermula sekitar pukul 11.00 WIB ketika bocah tersebut baru saja selesai mengikuti pelajaran di sekolah yang berlokasi di Jalan Kuantan, Tanjungpinang.

Sembari menunggu jemputan pamannya, tiba-tiba bocah ini dihampiri oleh seorang pria lanjut usia yang mengendarai sepeda motor jenis matik warna hitam sambil merayu dan menawarkan sepotong roti. Pria tersebut juga meminta bocah ini menaiki sepeda motor yang dikendarainya.

"Bocah ini pertama kali ditemukan oleh warga di pinggir Jalan Wacopek, Bintan, dalam kondisi menangis dan ketakutan. Namun secara pasti kita belum mengetahui di mana dugaan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap bocah saat itu," kata Erry.

Menindaklanjuti laporan tersebut, ia kemudian mendampingi kedua orang tua korban untuk membuat laporan ke Mapolres Tanjungpinang. "Kita berharap polisi segera menindaklanjuti laporan kejadian tersebut sekaligus menangkap pelakunya. Jika tidak, kita khawatir bakal banyak lagi korban lainnya," ucap Eri.

Erry juga menghimbau para orang tua untuk lebih berhati-hati dan fokus menjaga putra-putrinya di luar jam sekolah. Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan atas maraknya dugaan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur pada akhir-akhir ini. (*)

Editor: Roelan