Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Belakangpadang Keluhkan Ongkos Kapal Pancung
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 02-12-2014 | 18:46 WIB
boat_pancung.jpg Honda-Batam
Foto: net

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga pengguna kapal pancung (sampan yang diberi mesin tempel) mengeluhkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan akibat tarif transportasi antarpulau di Batam itu ikut naik menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tarif kapal pancung dari Sekupang ke Belakangpadang, misalnya, naik Rp3.000 dari Rp13.000 menjadi Rp16.000.

"Kita tiap hari nyeberang pulang pergi Belakangpadang-Batam, Sekupang, tentunya sangatlah memberatkan kami yang hanya seorang buruh kecil. Bayangkan saja, pengeluarkan kita dalam satu hari hanya untuk trasportasi saja Rp32 ribu," kata Ridwan, warga Kampung Bugis, Belakangpadang, yang berprofesi sebagai buruh bangunan di Batam Center ini, Selasa (2/12/2014).

Dia pun berharap Pemerintah Kota Batam memperhatikan masyarakat yang menengah ke bawah. Apalagi warg asli penduduk Batam, katanya.

Menurutnya, pemerintah harus memberikan subsidi penumpang kapal pancung mengingat penghasilan masyarakat nyaris tersedot hanya untuk ongkos bekerja.

"Trasportasi laut saja Rp32 ribu, belum minyak yang kita tanggung menggunakan sepeda motor saat di Batam, belum lagi uang makan. Pemerintah Pemko Batam setidaknya bisa memberikan subsidi atau bantuan apapun untuk meringankan beban masyarakat," harapnya.

Sementara Arif, salah satu penambang kapal pancung Belakangpadang - Sekupang, mengaku terpaksa harus menaikan tarif untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM. "Mau tak mau kita harus naikan sebesar Rp3.000 ," katanya. (*)

Editor: Roelan