Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oktober 2014, Nilai Ekspor Kepri Turun dan Impor Naik
Oleh : Redaksi
Selasa | 02-12-2014 | 18:12 WIB
pelabuhan_bongkar_muat_batam.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Oktober 2014 mencapai US$1.369,52 juta atau turun sebesar 0,17 persen dibanding ekspor September 2014. Sementara nilai impor Kepri pada bulan yang sama mencapai US$876,78 juta atau naik 4,56 persen dibanding impor September 2014.

BPS Kepri melalui rilisnya melaporkan, nilai ekspor Provinsi Kepri periode Januari - Oktober 2014 dibanding periode yang sama tahun 2013 naik sebesar 0,27 persen, yaitu dari US$13.209,54 juta menjadi US$13.244,71 juta.

Nilai ekspor pada Oktober 2014 terbesar melalui Pelabuhan Batuampar US$345,34 juta, disusul Pelabuhan Kabil/Panau (US$264,02 juta), Pelabuhan Sekupang (US$257,72 juta), Pelabuhan Udang Natuna (US$234,98 juta), dan Pelabuhan Belakangpadang (US$192,10 juta). Kontribusi dari kelima pelabuhan itu menyumbang 94,50 persen dari total nilai ekspor di Kepri.

Kemudian ekspor migas pada Oktober 2014 mencapai US$427,46 juta atau turun 20,33 persen dibanding September 2014. Sedangkan ekspor non-migas Oktober 2014 mencapai US$942,06 juta atau naik 12,79 persen dibanding September 2014.

Ekspor non-migas HS 2 dijit terbesar Oktober 2014 adalah golongan barang mesin/peralatan listrik sebesar US$248,03 juta, peranannya terhadap ekspor non-migas sebesar 26,33 persen.

Ekspor ke Singapura pada Oktober 2014 mencapai nilai terbesar yaitu US$723,81 juta, dengan kontribusinya mencapai 52,85 persen.

Sementra nilai impor pada Oktober 2014 mencapai US$876,78 juta atau naik 4,56 persen dibanding impor September 2014. Nilai impor ini turun sebesar 10,60 persen, yaitu dari US$10.322,08 juta pada periode yang sama 2013 menjadi US$9.227,55 juta.

Pelabuhan bongkar barang impor terbesar selama Oktober 2014 adalah pelabuhan Batuampar dengan nilai impor sebesar US$346,61 juta, disusul Pelabuhan Sekupang (US$212,35 juta), dan Pelabuhan Tanjunguban (US$205,21 juta), dengan konstribusi ketiganya mencapai 87,16 persen dari total impor.

Nilai impor migas pada Oktober 2014 mencapai US$185,90 juta atau naik 39,92 persen dibanding September 2014. Nilai impor non-migas pada Oktober 2014 mencapai US690,88 juta atau turun 2,10 persen dibanding September 2014.

Selama Oktober 2014 impor non-migas terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik dengan nilai US$191,68 juta atau 27,74 persen dari total impor non-migas.

Negara pemasok barang impor terbesar pada Oktober 2014 ditempati oleh Singapura dengan nilai US$402,15 juta dengan konstribusi 45,87 persen. (*)

Editor: Roelan