Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dahlan Sebut Angka UMK Batam 2015 Tidak Bisa Lagi Berubah
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 28-11-2014 | 15:00 WIB
dahlan_dialog.jpg Honda-Batam
Ahmad Dahlan saat berdialog dengan buruh dari KSPSI di halaman Kantor Wali Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - UMK Batam tahun 2015 yang telah ditetapkan Gubernur sebesar Rp2.685.302 tidak akan bisa diubah lagi. Hal itu disampaikan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan saat dialog dengan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumat (28/11/2014).

"Nilai UMK Batam 2015, sudah tidak dapat diubah. Karena sudah diketuk oleh Gubernur Kepri, Muhammad Sani," tegas Dahlan kepada puluhan buruh di halaman kantor Pemko Batam.

Ia menjelaskan, mekanisme pembahasan UMK sudah dilalui dalam dewan pengupahan kota (DPK). Namun tidak ada kesepakatan antara pekerja dan pengusaha, sehingga diserahkan ke pemerintah.

"Kemudian saya dan tim ekonomi menetapkan nilai UMK Rp2,664,302 dan di Gubernur menjadi Rp2,685 juta," ujarnya.

Lanjutnya, Pemerintah akan meningkatkan kesejahteraan buruh dengn non upah dengan mempersiapkan 1300 orang pekerja menjelang AFTA untuk mengikuti pelatihan.

"Kita utamakan yang tergabung dalam organisasi," kata Dahlan.

Pada kesempatan tersebut, Ketua PC Pariwisata dan Humas KSPSI, Subri Wijanarko menyatakan, pihaknya tidak puas nilai UMK Rp2,685 juta. Termasuk kelompok 1,2 dan 3.

"Ketika rekomendasi di tangan bapak (wali kota), ada upaya bapak dengan memanggil unsur-unsur dari serikat pekerja, buruh termasuk DPK. Sehingga ada gejolak di arus bawah," jelasnya.

Ia menjelaskan, tujuan pihaknya datang ke Pemko Batam untuk menolak UMK 2015 dan meminta Pemko dan Pemprov  setransparan mungkin dalam  pembahasan UMK.

"Katakan siapa oknum-oknum yang terlibat saat pertemuan tertutup agar anggota kami tidak berpikir lain. Kami dapat informasi di luar (pertemuan) resmi ada pertemuan tidak resmi yang dilakukan Pemko dan Pemprov," tanya Subri.

Menjawab pertanyaan, tersebut Wali Kota mengatakan pertemuan dengan buruh tidak pernah secara rahasia.

"Saya tidak ada melakukan politik pecah belah. Saya ini ikhlas orangnya," dalih Dahlan.

Setelah berdialog, puluhan buruh akhirnya membubarkan diri secara tertib dari kantor Wali Kota Batam.

Editor: Dodo