Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Unjuk Rasa Mahasiswa di Mapolres Tanjungpinang Berujung Ricuh
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 25-11-2014 | 14:34 WIB
demo_jim_ricuh.jpg Honda-Batam
Kericuhan mewarnai unjuk rasa JIM di Mapolresta Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Informasi Mahasiswa (JIM) Kepri di depan Mapolres Tanjungpinang berujung ricuh dan akibatnya demonstran tercerai berai, Selasa (25/11/2014) siang.

Sejumlah mahasiswa mengaku dipukul oleh oknum anggota polisi saat kericuhan terjadi. "Kami dipukuli dan diseret, bahkan ada yang ditendang oleh anggota polisi berpakaian preman saat kami melakukan berorasi di depan Mapolres Tanjungpinang," ujar‎ koordinator aksi Immanudin Abdulrahim pada wartawan, Selasa (25/11/2014). 

Menurut dia, kericuhan bermula saat seorang oknum polisi berpakaian preman menanyakan maksud mahasiswa berdemo di depan markasnya. "Ngapain kalian demo di markas kami," kata dia menirukan ungkapan oknum polisi itu 

"Kami hanya menyatakan pendapat di muka umum dan mempertanyakan tindak lanjut proses penyelidikan dan penyidikan kasus BBM yang ditangani penyidik Polres saat ini. Kami bukan membuat onar, tetapi mengapa polisi agresif dan memukuli mahasiswa," kata Imanudin.

Atas tindakan itu, mahasiswa sangat kecewa atas perilaku polisi yang memukuli dan melakukan penganiayaan pada rekannya.

"Katanya Polisi pengayom masyarakat, tetapi kenapa kami menyampaikan aspirasi, malah dipukuli dan dianiaya," kata mahasiswa lainnya.

Akibat pemukulan itu, sejumlah mahasiswa mengaku mengalami luka di bagian bibir, leher serta kaki. 

"Kaki saya sampai lecet, karena diseret oknum anggota polisi tadi," kata Imanudin.

Pantauan BATAMTODAY.COM, kericuhan diawali dari saling tegur dan cekcok antara mahasiswa dengan sejumlah anggota polisi berakaiaan premen. Saat itu mahasiswa mengatakan, kata-kata,"Polisi apa kau..!" hingga menyulut emosi sejumlah anggota. 

Akibat kericuhan itu, sejumlah massa pendemo sempat bertabur dan berlarian di lapangan Mapolres Tanjungpinang. Sementara sebagian lagi ada yang diamankan.

Kapolres Tanjungpinang Ajun Komisaris Besar Polisi Dwita Kumu Wardhana yang dikonfirmasi hal ini membantah dan mengaku tidak tahu dengan kejadian itu. 

"Saya belum tahu, ada pemukulan pada mahasiswa itu," ujarnya. 

Kepada wartawan, Dwita Kumu juga mengatakan sebelumnya dirinya sudah melakukan pertemuan dan memberikan penjelasan atas penanganan kusus BBM yang melibatkan oknum anggota DPRD Agung Trianto. Tetapi mahasiswa tidak mengerti kesulitan dan perlunya alat bukti yang dibutuhkan penyidik.  

"Dalam beberapa kali pertemuan dengan mahasiswa kita sudah sampaikan dan jelaskan proses dan tindak lanjut penyidikan, termasuk kesulitan alat bukti dalam kasus ini, khususnya yang berkaitan dengan oknum anggota DPRD inisial A," kata dia.

Editor: Dodo