Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa SLB 'Diharamkan' Pakai Gadget
Oleh : Habibi
Senin | 24-11-2014 | 13:26 WIB
IMG_2831.JPG Honda-Batam
Tri Gunadi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang menyandang gangguan perkembangan, 'diharamkan' menggunakan gadget, seperti ponsel dan tablet. Penggunaan gadget akan memperparah tingkat gangguannya, seperti penyandang autistik. Selain itu, dikhawatirkan radiasi gelombang eletromagnetik dari gadget mempengaruhi perkembangan otak anak.

"Anak-anak di SLB harus diharamkan menggunakan gadget karena akan memperparah tingkat gangguannya. Kebanyakan, anak-anak menggunakan gadget itu hanya untuk main game. Karena itu, sekolah harus membuat peraturan ketat yang melarang anak-anak SLB, terutama yang menyandang gangguan perkembangan, untuk menggunakan gadget," kata dr Tri Gunadi Amd OT SPsi, pakar perkembangan anak, pada saat pelatihan sensori integrasi guru SLB se-Provinsi Kepulauan Riau, Senin (24/11/2014).

Selain sekolah, orang tua juga diharapkan tegas melarang penggunaan gadget di rumah. "Yaa kalau di sekolah dilarang, di rumah juga seharusnya dilarang. Kalau untuk berkomunikasi, lebih gunakan telepon rumah," jelas Tri Gunadi, yang juga Direktur Utama dan konsultan anak berkebutuhan khusus (ABK) Klinik Tumbuh Kembang Yamet, Jakarta.

Memang, aku Tri Gunadi, pemulihan anak berkebetuhan khusus (ABK) akan cepat berhasil jika orang tua juga turut mendukung. "Memang, orang tuanya yang harus dibenahi dulu, baru anaknya. Percuma anaknya dibenahi tapi orang tuanya tidak," katanya.

Radiasi radiasi gelombang elektromagnetik dari gadget, imbuh Tri Gunadi, juga bisa membahayakan perkembangan otak anak. "Parah lagi jika anak bermain gadget sampai ketiduran. Apalagi jika orang tua memasang alarm pada ponselnya di dekat anak. Radiasi gadget itu dikhawatirkan bisa mengganggu otak anak," terang Tri Gunadi.

"Jarak aman minimal ABK dengan gadget itu haruslah satu meter," imbuhnya.

Dia juga menyarankan agar ABK di bawah usia 12 tahun tidak bermain game. (*)

Editor: Roelan