Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bentrok TNI vs Polri Jilid II di Batam

IPW Desak Jokowi Copot Panglima TNI dan Kapolri
Oleh : Surya
Kamis | 20-11-2014 | 12:08 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia Police Watch mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman dari jabatannya, terkait berulangnya bentrokan TNI vs Polri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Jokowi harus melakukan evaluasi terhadap kinerja Pimpinan TNI dan Polri yang dinilainya lengah mengawasi anggotanya. Para pimpinan TNI dan Polri harus dicopot," kata Presedium IPW Neta S Pane di Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Menurut Neta, bentrokan yang kedua kali terjadi antara TNI vs Polri dalam dua bulan terakhir di Batam, karena kelengahan pimpinan TNI dan Polri dalam mencermati dinamikan bentrokan pertama pada 21 September lalu.

"Bagaimana pun, bentrokan ini tak lepas dari kelengahan elit-elit TNI dan Polri dalam mencermati dinamika di Batam pasca bentrokan 21 September 2014 lalu. Mereka harus bertanggungjawab," katanya.

Menurut Neta, Pimpinan TNI dan Polri gagal meredam rasa dendam  antara kedua pihak sebagai akibat dari bentrokan beberapa waktu lalu. Konflik antara dua institusi ini, kata Neta, ikut merugikan masyarakat karena mengganggu keamanan dan menimbulkan keresahan.

Selain itu, Neta mengatakan, negara juga ikut mengalami kerugian besar dengan adanya konflik TNI dan Polri. Menurut dia, kejadian ini akan membuat investor asing takut menanamkan modalnya di Indonesia. Padahal, sebelumnya, dalam Forum APEC dan G-20, Jokowi mengundang para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

"Bagaimana mereka mau masuk jika tidak ada jaminan keamanan di Indonesia, mengingat antar aparat keamanan saja saling tembak dan terus terlibat bentrokan," kata Neta.

Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalyon 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi (19/11/2014) , melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan pengerusakan.
Bentrokan dipicu  adu pandang antara empat personel TNI Yonif 134 Tuah Sakti dan dua personel Brimob Polda Kepri saat lagi minum kopi di warung dekat Mako Brimob.

Usai penyerangan, sebenarnya sedang dilakukan upaya perdamaian yang difasilitasi Wagub Kepri Soerya Respationo, Kapolda Kepri dan Danrem. Namun saat perdamaian itu, terjadinya baku tembak antara TNI vs Polri yang dipicu oleh provokasi anggota Brimob. 

Baku tembak terjadi hingga malam hari, Wagub Kepri dan sejumlah wartawan, termasuk BATAMTODAY.COM terjebak di Mako Brimob Polda Kepri saat baku tembak tersebut terjadi.

Sedangkan bentrokan pada 21 September 2014 lalu dipicu  peristiwa penggrebekan salah gudang penimbunan BBM illegal oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepri dibantu anggota Brimob.  Belakangan diketahui, ada anggota TNI Batalyon 134 terlibat dalam aksi penimbunan BBM ilegal tersebut.

Editor:  Surya