Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Benturkan TNI dengan Mahasiswa

Mahasiswa Harus Lantang Suarakan Kebijakan Pemerintah yang Jauh dari Amanat Konstitusi
Oleh : Siaran Pers/Redaksi
Kamis | 20-11-2014 | 10:20 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sungguh suatu keanehan. Untuk menghentikan aksi penolakan kenaikan harga BBM, rezim Jokowi-JK menyelewengkan tupoksi TNI. Para prajurit TNI yang notabene adalah pejuang dan pembela kepentingan rakyat, justru dipaksa dan dikomando untuk menyerbu kampus di Makassar.


Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Vivin Sri Wahyuni, menilai kondisi yang terjadi di Makassar seakan negara dalam keadaan perang dan mahasiswa yang berunjukrasa adalah musuh negara.

"TNI adalah tentara rakyat, bukan musuh mahasiswa dan rakyat Indonesia. TNI berjuang untuk rakyat dan kedaulatan NKRI, bukan untuk pemerintahan yang khianat terhadap konstitusi," ujar Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Kamis (20/11/2014).

Dia juga menilai kebijakan rezim Jokowi-JK mencabut subsidi BBM, menunjukkan ketidakberpihakan pemerintah terhadap rakyatnya. Dan ujung-ujungnya, kata Vivin, karena protes dari mahasiswa dan rakyat Indonesia justru dihadapkan dengan moncong senjata dan pentungan aparat TNI/Polri.

"Apapun hambatannya, mahasiswa dan rakyat Indonesia harus terus lantang dan bersatu menyuarakan setiap kebijakan pemerintah yang jauh dari amanat konstitusi. Mahasiswa dan rakyat harus membangun persatuan. Membuat gerakan yang lebih besar melawan kebijakan rezim Jokowi-JK," ujarnya.

Dia juga menyerukan, dengan kepentingan yang sama, dengan tujuan yang sama, apapun organisasi dan latar belakangmu, mari rapatkan barisan. Kepalkan tangan dan teriakkan protesmu, "Batalkan kenaikan harga BBM. Hentikan represifitas TNI dan Polri. Cabut UU Migas No 22 Tahun 2001. Hentikan liberalisasi Migas dari hulu sampai hilir. Laksanakan Pasal 33 UUD 1945. Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan!"

Editor: Redaksi