Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Siap Kawal Keputusan Pemerintah Menaikkan Harga BBM Bersubsidi
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 19-11-2014 | 13:37 WIB
Soerya Respationo.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Provinsi Kepri siap mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo mengatakan selama ini alokasi BBM cenderung tidak tepat sasaran. Pasalnya, penikmat BBM bukan dari kalangan miskin, melainkan para pemilik kendaraan bermotor yang notabene kelas menengah ke atas. Akibatnya, penikmat subsidi BBM menjadi menjadi komoditas konsumtif dan bukan produktif.

"Padahal, jika tepat sasaran, subsidi ini dapat dialokasikan ke sektor produktif, misalnya, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, bantuan modal bagi nelayan dan petani, meningkatkan subsidi pupuk, dan sebagainya," kata Soerya di Planet Hodiday, Rabu (19/11/2014).

Politisi dari PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, hal yang pertama akan dilakukan adalah memberikan pemahaman dan sosialisasi keseluruh masyarakat di Kepri.

Kedua, dukungan atas kenaikan harga BBM adalah alokasi subsidi BBM sangat timpang dengan alokasi sektor lain. Misalnya pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Penghematan subsidi BBM juga dianggap bisa menyelamatkan neraca pembayaran negara. 

Ketiga, penghematan subsidi BBM akan menjadi sumber perbaikan multi sektor jangka panjang di Indonesia dan Kepri pada khususnya. Kemudian yang keempat ia mengatakan bahwa subsidi BBM yang dibiarkan berkelanjutan akan menjatuhkan Indonesia ke dalam krisis energi.

"Pembangunan sektor infrastruktur sekaligus pelayanan sosial pun bakal lebih cepat lagi," papar Soerya.

Ia mengatakan, pascakenaikan harga BBM, Pemerintah Provinsi Kepri akan melakukan pengawasan ketat terhadap fluktuatif harga. Rencananya, besok pihaknya akan mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) untuk rapat bersama.

"Nanti di sana kita rumuskan solusi yang paling tepat mengurangi dampak kenaikan ini di masyarakat," tutup Soerya.

Editor: Dodo