Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Kepri Dukung Titah Jokowi untuk Tenggelamkan Kapal Asing Pencuri Ikan
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 19-11-2014 | 10:23 WIB
hm sani safari peci.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, HM Sani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), HM Sani, menyatakan dukungannya atas perintah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, untuk menenggelamkan kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Apalagi, kata dia, perairan di Kepri menjadi tempat favorit bagi nelayan asing untuk menguras ikan.

"Saya ingin tidak ada lagi illegal fishing di Kepri. Dan kalau itu kebijakan pusat, saya dukung sekali. Bagaimana caraya, tergantung aparat," ujar Sani kepada pewarta di Tanjungpinang, Rabu (19/11/2014).

Selain pencuriaan ikan, tambah Sani, masalah pengamanan laut Kepri merupakan hal yang paling utama, khususnya dalam hal semua kegiatan kemaritiman, perikanan, perdagangan, bahkan penyeludupan barang-barang terlarang.

Sani juga sangat mengapresiasi turunnya Menteri Kelauatan dan Perikanan ke  Natuna beberapa waktu lalu, yang menurutnya akan dapat melihat langsung kondisi dan situasi kelautan serta permasalahan yang terjadi di wilayah Kepri.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan bertindak tegas terhadap kapal asing pencuri ikan di perairan Nusantara. Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, untuk menenggelamkan kapal-kapal tersebut.

Menurut Jokowi, tindakan itu untuk memberi efek jera demi menyelamatkan kekayaan laut Indonesia.

"Tenggelamkan saja kapal-kapal asing itu. Jangan cuma ditangkap. Kalau tidak ditenggelamkan, sumber daya laut kita habis,"  kata Jokowi saat memberi pembekalan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 dan ke-52 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Jokowi menyampaikan rasa keprihatinannya ketika melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat menemukan cold storage milik nelayan yang kosong karena tidak ada pasokan ikan akibat diambil nelayan asing. (*)

Editor: Roelan