Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasca Pembubaran Paksa Aksi Buruh di Kantor Wali Kota Batam

Sejumlah 'Preman' Diduga Diterjunkan Bantu Pengamanan Kawasan Industri Tunas
Oleh : Hadli
Selasa | 18-11-2014 | 17:17 WIB
kawasanindustri_tunas_batam.jpg Honda-Batam
Penjagaan di Kawasan Industri Tunas di Batam Center pada Selasa (18/11/2014) sore. (Foto: Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kawasan Tunas Industrial Estate, Batam Center, diduga melibatkan puluhan 'preman' yang diperbantukan bersama petugas sekuriti kawasan tersebut untuk memperketat penjagaan mengingat aksi unjuk rasa buruh di kantor Wali Kota Batam berujung ricuh. 

Pantauan di lokasi, sejumlah preman yang diterjunkan pengelola Kawasan Industri Tunas Batam Center itu berada di ring satu, atau di luar pagar kawasan bersama petugas sekuriti kawasan. 

Terlihat juga juga beberapa anggota polisi yang sedang siaga di dalam kawasan bersama anggota Yonif Infantri 10 Marinir Setokok Batam. 

Hingga pukul 17.00 WIB, belum tanpak adanya aksi buruh yang dibubarkan paksa oleh polisi di Kantor Wali Kota merambah ke kawasan tersebut. 

Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa buruh yang menuntut agar Wali Kota Batam merevisi rekomendasi UMK yang telah telah direkomendasikan ke Gubernur Kepulauan Riau, Selasa (18/11/2014), memanas dan ricuh. Aksi buruh pun dibubarkan secara paksa.

Kerusuhan terjadi setelah Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, turun menemui pendemo sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut Dahlan, rekomendasi yang sudah dia kirim ke Gubernur Kepri tak bisa lagi direvisi sesuai dengan permintaan buruh.

"Saya tidak bisa lakukan revisi. Itu sudah menjadi kesepakatan," jelas Dahlan, dari mobil komando polisi.

Tak terima penjelasan itu, puluhan buruh yang berdiri di bagian belakang atau tepatnya di depan kantor DPRD Batam langsung melempari batu dan kayu ke arah polisi yang berjaga di kantor Wali Kota Batam. Batu tampak beterbangan ke arah petugas dan kantor Pemko Batam.

Polisi juga tak mau tinggal diam. Gas air mata dan water canon yang sudah disiapkan ditembakkan ke arah pendemo agar membubarkan diri. Sekejap itu juga, para pendemo berhamburan menyelamatkan diri. (*)

Editor: Roelan