Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Inflasi Akibat Kenaikan BBM Masih Dirasakan Hingga Februari 2015
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-11-2014 | 10:34 WIB
Menteri-Keuangan,-Bambang-B.jpg Honda-Batam
Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro, mengatakan, dampak inflasi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih akan dirasakan pada Januari dan Februari 2015. Namun dampak tersebut sudah diperhitungkan pemerintah.


Dia menyatakan, pada perkirkaan awal, dengan kenaikan Rp2.000 per liter baik untuk premium dan solar, maka perkiraan inflasi untuk tahun 2014 ini akan bertambah 2 persen. "Jadi, kalau inflasi tahun ini diperkirakan 5,3 persen, maka akan menjadi 7,3 persen pada 2014," jelas Bambang, seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet.

Dia mengakui, dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM masih akan dirasakan pada Januari dan Februari 2015. Dia juga berharap, dengan kenaikan harga BBM ini maka defisit di tahun 2015 yang semula diperkirakan 2,2 persen bisa diturunkan, diharapkan defisit bisa dikendalika di bawah 2,2 persen.

Mengenai konsultasi dengan DPR terkait kenaikan harga BBM ini, Menkeu menegaskan, dalam UU APBN-P 2014 tidak ada satu pasal pun yang menyatakan pemerintah harus berkonsultasi dengan DPR terkait
pengalihan subsidi BBM itu.

Sebagaimana diberitakan, harga bahan bakar minyak (BBM) naik mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM itu diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam.

Terhitung mulai Selasa (18/11/2014), pemerintah menaikkan BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per lite. Sementara harga solar bersubsidi juga naik dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter. (*)

Editor: Roelan