Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rencana Dijual ke Jakarta

Ribuan Keping BKMT Berhasil Diamankan Saat Hendak Dibawa ke Hang Nadim
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 14-11-2014 | 08:34 WIB
bmkt danlantamal.jpg Honda-Batam
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI, Sulistiyanto menunjukkan kepingan BMKT yang diamankan dan diduga hendak dibawa ke Jakarta.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyelundupan sebanyak 3.148 keping keramik Barang Muatan Kapal Tenggelam (BKMT) dari seorang penampung BKMT berinisial A, berhasil digagalkan jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang, Rabu (12/11/2014) kemarin.

Pelaku berikut kepingan BKMT diamankan setelah pengembangan dari tangkapan sebelumnya. A sendiri merupakan warga Batam dan berniat membawa ke Jakarta untuk dijual.

"Kepingan BKMT ini mau dibawa penjual atau penampungnya dari Batam menuju Jakarta. Berkat informasi yang kita terima, pelaku dan kepingan kita amankan di perjalan menuju bandara Hang Nadim," kata Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI, Sulistiyanto saat ekspos di Mako Lanal Batam, Kamis (13/11/2014) sore.

Ditambahkan Sulistiyanto, kepingan ini dibawa pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza. "Mobilnya juga kita amankan. Sat ini kita masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan pencuri BKMT yang seharusnya menjadi milik negara," tambahnya.

Dari pengembangan sementara, kepingan BKMT yang terbuat dari keramik dan beragam bentuk, mangkok, vas bunga, piring serta lain sebagainya, diduga diambil di kawasan Karang Heliputan, Bintan, sama dengan tangkapan sebelumnya.

Kepingan BKMT yang diduga berumur ribuan tahun dan berasal dari peradaban dinasti Tionghoa saat melakukan perjalanan perdagangan ke mancanegara dan tenggelam di kawasan Indonesia ini, untuk sementara diamankan di Mako Lanal Batam, sebelum diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar untuk penelitian selanjutnya.

"Begitu juga dengan pelaku akan kita serahkan kepada pihak yang berwenang untuk diproses selanjutnya. Tugas kita hanya menjaga keamanan laut dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Sama seperti sebelumnya, ia mengaku mengalami kendala untuk selalu mengawasi lokasi-lokasi yang terindikasi menyimpan BKMT, salah sauhya adalah di Karang Heliputan. Pasalnya, selain faktor cuaca yng kurang mendukung, kapal yang digunakan pelaku memakai mesin yang kencang, sehingga mudah kabur.

"Cuaca yang tidak mendukung, membuat kapal ukuran kecil kita kesulitan ke lokasi. Kalau dipakai KRI, dari kejauhan sudah terlihat, dan mereka langsung kabur. Jadi kita harus bisa menangkap dengan taktik yang lebih baik," terangnya.

Dikatakan Sulistiyanto, mengantisipasi agar tidak ada lagi aksi pencurian BKMT, Gubernur Kepri bersama instansi terkait juga tengah melakikan pembahasan untuk mengajukan perizinan ke pusat untuk mengangkat semua haeta karun yang ada di dalam laut.

"Jika ini terealisasi, dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nanti yang mengeluarkan izin dan mengangkat BKMT ini, sehingga tidak ada lagi aksi pencurian. Untuk perairan Kepri ini, ada beberapa lokasi yang memiliki BKMT, tapi berapa jumlah kapalnya, harus dilakukan survei secara menyeluruh. Yang jelas, kita akan terus berusa menangkap pelaku pencuri BKMT lainnya," pungkas Sulistiyanto.

Editor: Dodo