Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dianggap Sengsarakan Rakyat, HMI Batam Tolak Kenaikan Harga BBM
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 13-11-2014 | 10:37 WIB
hmi_tolak_kenaikan_bbm.jpg Honda-Batam
Unjuk rasa HMI menolak kenaikan harga BBM di DPRD Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam dengan tegas menolak kenaikan harga BBM. Hal itu ditegaskan saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Kota Batam, Kamis (13/11/2014) pukul 09.30 WIB.

Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan bahwa kenaikan BBM akan membunuh rakyat secara perlahan. Menuntut tuntas mafia BBM. Karena sangat menyengsarakan masyarakat.

"Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tolak kenaikan harga BBM," tegas Rahma, orator dalam aksi demo yang diikuti sekitar 20 mahasiswa gabungan seluruh Universitas di Batam.

Selanjutnya HMI membacakan pernyataan sikap kepada pejabat pemerintah yang bertanggungjawab dalam dinamikan kenaikan BBM yang akan dilaksanakan bulan November ini. Hal itu akan berdampak buruk yang akan terjadi ketika BBM dinaikkan karena akan berdampak melonjaknya harga sembako, tidak berartinya kenaikan UMK bagi pekerja.

"Selain itu akan menambah jumlah kemiskinan masyarakat dan pengangguran, nelayan semakin sulit mengembangkan potensi ikan dan meningkatnya inflasi negara," tegasnya.

Sehingga HMI meminta DPRD Kota Batam untuk tidak menyetujui kenaikan BBM yang akan ditetapkan, meminta DPRD Batam untuk mencari energi lain, khususnya dalam perminyakan dan gas. Meminta untuk memberantas mafia minyak/BBM.

"Kita meminta agar membongkar gudang-gudang minyak ilegal, lebih ketat dan selektif dalam penggunaan BBM bersubsidi, harus lebih mampu mengontrol harga bahan pokok dan mengintruksikan kepada Pemko dalam pembagian tunjangan sosial yang tepat sasaran," ujar Rahma.

Pendemo diterima anggota DPRD Komisi III Jurado Siburian. Dia mengatakan seluruh masyarakat khususnya mahasiswa berhak mengawal pemerintahan.

"Atas kenaikan BBM, saya menolak. Kenaikan harga BBM menindas masyarakat kecil. Ini adalah kantor masyarakat. Di manapun kita bisa duduk bersama," kata Jurado. Aktivis HMI kemudian diterima untuk berdiskusi di ruang rapat DPRD Kota Batam.

Editor: Dodo