Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Ada Kapal Singgah, Warga Pulau Medang Lingga Terisolir
Oleh : Nur Jali
Rabu | 12-11-2014 | 14:19 WIB
pulau_medang.jpg Honda-Batam
Peta Pulau Medang di Kabupaten Lingga.

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Masyarakat Pulau Medang, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga kini teriosolir. Pasalnya pulau yang memiliki 700 jiwa lebih penduduk tersebut tidak lagi disinggahi oleh kapal ferry untuk menuju ke ibukota kabupaten dan provinsi.

"Dulu pernah singgah, tapi beberapa bulan ini tidak ada lagi ferry yang singgah di sini. Akibatnya kami harus menggunakan pompong dulu sekitar satu sampai dua jam baru dapat menaiki ferry yang akan ke Tanjungpinang dan maupun Kecamatan Senayang," kata Rusli, Kepala Desa Pulau Medang, Rabu (12/11/2014).

Rusli mengungkapkan dirinya sudah beberapa kali meminta kepada pemerintah daerah untuk melayani rute dari dan ke Pulau Medang. Bahkan pada musyawarah rencana pembangunan pada tahun lalu, hal ini juga pernah disampaikan. Namun tetap saja tak ada respons dari pihak terkait.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Darat dan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Mawardi Yahya mengatakan, telah melelangkan rute Pancur-Tanjungpinang yang juga menyinggahi Pulau Medang dalam LPSE, namun sejumlah perusahaan tidak dapat menyanggupinya. Dalam lelang tersebut Pemkab Lingga memberikan dana subsidi sebanyak Rp1,8 miliar dengan spesifikasi kapal cepat dan kapasitas penumpang 100.

"Masyarakat memang membutuhkan transportasi ini, selain menyinggahi pulau-pulau kecil selisih tarif juga dirasakan masyarakat hingga Rp35 ribu per orang. Harga tiket yang tidak disubsidi sebesar Rp145 ribu," kata Mawardi.

Mawardi juga menyayangkan karena tidak adanya operator yang menyanggupi trayek ini. Padahal sebelumnya, palayaran dengan rute Pancur-Tanjungpinang yang menyinggahi pulau-pulau ini telah berjalan, namun karena pasokan solar yang sering terganggu mengakibatkan sejumlah operator tidak mampu melayani masyarakat yang bermukim di sejumlah pulau tersebut.

Editor: Dodo