Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perlambatan Ekonomi Global Picu Kecemasan Investo

Masih tak Berdaya, IHSG Kembali Terkena 3 L (Letih, Lesu, Loyo)
Oleh : sumantri
Kamis | 16-06-2011 | 10:05 WIB
jsx_composite_index_open_market_16_juni_2011_sesi_I.png Honda-Batam

jsx composite index open market 16 juni 2011 sesi I

Batam, batamtoday - Bursa regional kembali terpuruk karena kecemasan pelaku pasar akan perlambatan ekonomi global yang memicu aksi jual. Demikian global Outlook economi Phillip Securities pada Kamis, 16 Juni 2011. Bursa AS dan Eropa tergures karena permasalahan masalah Yunani masih menjadi topik utama atas kejatuhan ini.  IHSG pada pembukaan perdagangan pagi ini dibuka melemah 25.884 poin dan berada di level 3,768.367.

"Bursa global merana setelah para pejabat Eropa gagal menyepakati paket bailout tambahan untuk Yunani, yang membuat biaya menjamin utang Yunani dan Portugal menjulang. Para menteri keuangan zona euro membahas bagaimana investor swasta ikut menanggung beban, peran yang dituntut oleh Jerman," tegas Johan Effendi, Analis Senior Phillips Securities Batam, kepada batamtoday, Kamis, 16 Juni 2011. 

Sedangkan Perancis, masih menurut Johan, satu pandangan dengan ECB bahwa opsi itu sama saja dengan default. Para menteri keuangan sepakat untuk mengadakan pertemuan lagi pada 19 Juni. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan bertemu pada 17 Juni di Berlin.

Tekanan meningkat agar kedua pihak menyelesaikan perbedaan dalam rangka mencegah kasus default pertama di Eropa Barat kasus default pertama di Eropa Barat dalam 50 tahun terakhir. Kecemasan pasar bertambah setelah Moody’s Investor Service mengatakan sedang mengevaluasi peringkat tiga bank Perancis, yaitu BNP Paribas, Societe Generale dan Credit Agricole karena eksposur dengan surat utang Yunani.

Kondisi ini diperparah data AS yang mengecewakan, seperti angka inflasi bulan ini yang jauh diatas ekspektasi, serta NY Fed Manufacturing di luar dugaan jatuh di bawah angka nol, terendah sejak Nopember lalu.

Masalah pemulihan ekonomi global yang belum sepenuhnya dikatakan sudah di jalurnya, masih menjadi fokus pasar. Krisis utang di kawasan Eropa masih menghantui. Laju inflasi negara-negara dunia yang diperkirakan akan merangkak naik bisa menganggu pemulihan ekonomi global.

Semenatara itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika di pasar spot valas antar bank Jakarta berada di level Rp8,575.00 per dolar Amerika melemah 43 poin dibanding sebelumnya. Harga minyak dipasaran international berada di level 95.31 dolar Amerika per Barel dan Harga Emas di Bursa NYMEX New York berada di level 1527.30 dolar Amerika per troy ounce.

Jajaran saham-saham yang mengisi Top Losers untuk pembukaan perdagangan sesi ini adalah saham-saham dengan kode Emiten GGRM turun 750 poin ke level Rp45.500, ASII turun 700 poin Rp58.300 dan ITMG turun 400 poin ke level Rp46.000. Sementara itu untuk saat ini masih belum ada saham-sahgam yang tercatat sebagai Top Gainers.