Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenali Penyebab dan Bahaya Bulimia
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-11-2014 | 13:46 WIB
bulimia.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Bulimia adalah gangguan kejiwaan yang berkaitan dengan rasa cemas akan penampilan di mana penderitanya akan memuntahkan kembali makanannya karena emosi. Oleh karena itu, bulimia berkaitan erat dengan kecemasan soal berat badan dan bentuk tubuh. 

Bulimia terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk mengelola emosi secara sehat. Sebut saja emosi seperti kemarahan, depresi, tertekan, dan cemas.Trauma atau pelecehan seksual juga bisa memicu bulimia. Selain itu, perubahan drastis (masa pubertas, pindah rumah, perpisahan, hingga kematian orang terdekat) dapat membuat seseorang mengalami bulimia sebagai cara menghilangkan stres.  

Bulimia atau kelainan pola makan memiliki gejala seperti makan berlebihan dan sangat berusaha mencegah kenaikan berat badan. Bayangkan saja, penderita bulimia bisa mengonsumsi sebanyak 3000 – 5000 kalori dalam satu saja! 

Para penderita bulimia biasanya mengetahui bahwa tindakannya salah. Ia pun panik, malu, dan merasa bersalah. Maka, selain memuntahkan makanan, penderita bulimia juga kerap mengonsumsi obat pencahar, diet yang ekstrem, hingga berolahraga secara berlebihan. 

Bulimia tidak bisa disepelekan sebab bisa membahayakan nyawa Anda. Berikut ini beberapa efek negatif bulimia:

Kebiasaan memuntahkan makanan dan menggunakan obat pencahar secara berlebihan akan mengakibatkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elekrolit dalamm tubuh sehingga jumlah potasium dalam tubuh pun rendah. Hal ini bisa menyebabkan lesu, tidak bisa fokus, gagal ginjal, detak jantung yang tidak normal, hingga kematian.  

  • Kenaikan berat badan.
  • Radang tenggorokan yang kronis.
  • Pecahnya pembuluh darah di mata.
  • Gangguan asam lambung.
  • Gangguan siklus menstruasi hingga tak pernah menstruasi sama sekali.
  • Konstipasi kronis.
  • Pembusukan gigi.

Salah satu cara mengatasi bulimia adalah mengakui bahwa Anda memiliki masalah pola makan dan segera meminta bantuan psikolog atau psikiater. Penderita bulimia juga bisa meminta pertolongan kepada keluarga atau teman. Hindari pula berbagai tempat, aktivitas, maupun orang-orang yang memicu Anda untuk memuntahkan makanan, seperti teman yang sedang berdiet, majalah kecantikan, hingga acara TV yang bertema makanan maupun penurunan berat badan. 

Tahukah Anda? Bulimia akan lebih mudah diatasi ketika penderitanya memutuskan untuk berhenti berdiet dan kembali akan secara normal. Saat kalori tidak lagi dibatasi dengan aturan diet yang ketat, penderita bulimia tidak lagi akan merasakan keinginan untuk banyak makan yang kemudian akan dimuntahkan. 

Nah, untuk proses penyembuhan para penderita bulimia, diperlukan terapi untuk menyalurkan dan memulihkan perasaan tidak berharga yang dirasakan para penderita alias mengembalikan rasa percaya diri. Terapi bagi para penderita bulimia melibatkan jenis terapi cognitive-behavioral yang terdiri dari:

  • Memutuskan siklus makan secara berlebihan lalu memuntahkannya menjadi pola makan yang normal yaitu makan secara teratur dan lawan keinginan untuk memuntahan makanan. Caranya, kenali apa yang memicu Anda makan secara berlebihan dan cobalah menghadapi berbagai perasaan yang muncul tanpa melarikan diri dengan makan. 
  • Mengubah pola pikir yang salah mengenai berat badan, diet, dan bentuk tubuh, serta memperbaiki pandangan Anda mengenai makanan. 
  • Mengubah pola pikir yang menganggap berat badan sebagai satu-satunya jalan untuk membuat diri Anda merasa berharga. 
  • Mencari tahu dan mengenali masalah-masalah emosional yang menyebabkan adanya gangguan bulimia. 

Jika orang dekat Anda memiliki kondisi bulimia, Anda harus mendampingi mereka dan berusahalah menjadi pendengar tanpa menghakimi. Jangan pernah mengomentari diri sendiri secara negatif saat Anda berada di hadapan orang yang sedang mengidap bulimia.

Sumber: meetdoctor.com