Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Operasional SPBU Seiraya Karimun Masih Terganjal Tera Metrologi
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 11-11-2014 | 09:00 WIB
nurdin-pengusaha_spbu.jpg Honda-Batam
Bupati Nurdin Basirun saat berdiskusi dengan Direksi PT Karimun Mas membahas kendala operasionalisasi SPBU Seiraya.
 

BATAMTODAY.COM, Karimun - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Seiraya di Karimun yang digadang-gadang beroperasi pada awal Oktober 2014 lalu itu, ternyata masih belum terealisasi.

Realisasi itu masih terhambat tidak tersedianya tera metrologi atas seluruh unit pompa di SBPU tersebut sehingga izin operasional dari Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero), belum diberikan.

Alhasil, Bupati Karimun, Nurdin Basirun, gerah dan memanggil salah satu jajaran direksi PT Karimun Mas selaku pengelola SPBU Seiraya ke rumah dinasnya untuk menjelaskan persoalan yang tengah mereka hadapi.

Bahkan, demi mendapatkan solusi antrean BBM di SPBU Poros, Nurdin rela menawarkan diri untuk kembali menghadap General Manager Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero) di Medan, agar kendala izin operasional SPBU Seiraya tersebut cepat selesai.

"Saya memaparkan kendala yang dihadapi kepada bupati. Tinggal tera metrologi atas seluruh unit pompa (dispenser, red) di SBPU itu yang belum terpenuhi, sehingga izin operasional SPBU Seiraya belum dikeluarkan," ujar Ready, salah satu jajaran direksi PT Karimun Mas kepada sejumlah pewarta, Senin (10/11/2014) di rumah dinas Bupati Karimun.

Dia menjelaskan,  berdasarkan surat bernomor 648/ F1-1400/ 2014-53 yang ditandatangani General Manager Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero), Jumali, tentang penerbitan nomor pelanggan SPBU CODO Skema I, Pertamina regional I telah menerbitkan data pelanggan kepada SPBU Seiraya dengan Nomor SPBU: 13.294.703.

Sedangkan data Pelanggan SPBU bernomor: SP.874.803 dan alamat serah bernomor: SH.847.830 dengan supply point: terminal BBM Tanjunguban. 

Dipaparkan, data tersebut digunakan untuk penebusan perdana BBM dalam rangkaian uji coba fasilitas SPBU dan peneraan unit pompa dan tidak untuk dijual ke konsumen.

"Berdasarkan data itu, jumlah BBM yang telah ada saat ini sebanyak 1.600 KL. Di antaranya  jenis premium 90 KL, pertamax 20 KL, solar subsidi 30 KL, serta solar nonsubsidi 20 KL," terangnya.

Hanya saja, kata dia, Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero) akan memberikan surat izin setelah SPBU Seiraya melaksanakan delapan poin. "Dari delapan poin itu, hanya penyampaian hasil tera metrologi atas seluruh unit pompa SPBU yang belum kita lengkapi, sebab masih dalam tahap proses," ujarnya.

Sementara itu, Selasa (10/11/2014) dirinya dan Bupati Karimun akan kembali menghadap General Manager Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero) di Medan. (*)

Editor: Roelan