Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hujan Deras Tak Surutkan Semangat Buruh Batam Tuntut Kenaikan UMK
Oleh : Dodo
Senin | 10-11-2014 | 09:44 WIB
2014-11-10 12.07.57.jpg Honda-Batam
Massa buruh KSPSI saat berorasi di depan Kantor Wali Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan buruh Batam yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memenuhi janjinya untuk turun ke jalan menuntut kenaikan UMK tahun 2015, Senin (10/11/2014).

Hujan deras yang mengguyur Batam sejak pagi, tak menyurutkan langkah mereka menuju kawasan Engku Putri di bawah kawalan aparat kepolisian.

"Para pahlawan kemerdekaan saja tak gentar dihujani peluru dan bom. Ini masih hujan air, ayo lanjutkan perjuangan," teriak seorang buruh saat melintas di depan Perumahan Taman Seruni, Batam Centre.

Sementara itu, di depan Kantor Wali Kota Batam yang akan menjadi pusat unjuk rasa buruh, kawat berduri telah dibentangkan. Mobil water canon sebagai pengendali massa jika terjadi kerusuhan pun telah disiagakan.

Sebelumnya, aksi demo di kantor Wali Kota Batam pada Kamis (6/11/2014), ternyata tak diikuti seluruh elemen, termasuk buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tidak ikut ambil bagian.

Hal tersebut karena SPSI merasa telah dikhianati oleh oknum petinggi serikat buruh yang melakukan pertemuan diam-diam dengan Wali Kota Batam di Restoran Sanur Batam Centre.

Dijelaskan Setia Putra Tarigan, Ketua DPC FSP NIBA SPSI Batam, awalnya aliansi serikat pekerja termasuk SPSI mengadakan pertemuan dan sepakat akan turun aksi mengawal UMK tanggal 6 November 2014. Selain itu ada kesepakatan bahwa setiap ada informasi dari pihak tertentu, harus memberitahu serikat pekerja lainnya.

Akan tetapi dalam perjalanan, tanggal 4 November ternyata ada oknum petinggi serikat pekerja yang dihubungi oleh Wali Kota Batam dan mengadakan pertemuan di Sanur Restoran. Hal itu tidak diberitahukan ke serikat pekerja lain.

"Pertemuan diam-diam dengan oknum tertentu. Bahkan dalam pertemuan tersebut Dewan Pengupahan juga tidak tahu. Setelah kita kroscek ternyata benar ada pertemuan tersebut," kata Putra Tarigan kepada wartawan.

Di samping itu, surat pemberitahuan yang seharusnya diberikan 3x24 jam sebelum aksi demo ternyata tak kunjung diserahkan ke Polresta karena salah satu serikat pekerja belum menandatangani.

"Kita kaget dan pertanyakan teman-teman kenapa surat tersebut belum sampai," ujar Putra Tarigan.

Akhirnya SPSI menyatakan tidak turun aksi karena melihat perjuangan tersebut tidak lurus lagi. "Aksi hari ini kami (SPSI) putuskan tidak turun. SBSI juga memutuskan tidak turun," katanya sembari menyebutkan Senin (10/11/2014) hari ini, mereka turun ke jalan.

Editor: Dodo