Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dishub Anambas Terapkan Jalur Searah pada Sejumlah Jalan di Tarempa
Oleh : Nursali
Rabu | 05-11-2014 | 16:51 WIB
Pengaturan Lalu Lintas Di Jalan Tongkol Belakang.jpg Honda-Batam
Pengaturan lalu lintas di Jalan Tongkol Belakang oleh petugas Dishub Anambas. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kota Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas tidaklah luas. Namun jumlah kendaraan bermotor terus meningkat setiap tahun.

Karena itulah Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas kali ini gencar menerapkan jalur searah pada jalan-jalan yang melingkari Tarempa. Pengaturan ini disebabkan banyaknya keluhan warga sekitar tentang sejumlah jalan-jalan di beberapa titik yang kerap memakan korban.

Kepala Dinas Perhubungan, Masykur, menyampaikan, penerapan jalur searah tersebut telah berlangsung beberapa hari ini di sejumlah jalan lingkar di kota Tarempa, yakni sepanjang Jalan Ahmad Yani dan sepanjang Jalan Pelantar Serkah. Namun untuk jalan-jalan utama masih tetap seperti biasanya, hanya saja penugasan personel dari dinas tersebut lebih ditingkatkan.

"Tak hanya itu, jalur searah di Jalan Tongkol Belakang juga sudah kita terapkan dan alhamdulillah sudah berjalan beberapa hari. Memang, kita harus menambah petugas yang lebih banyak untuk mengatur lalu lintas," ujar Masykur kepada pewarta saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/11/2014).

Dia menambahkan, pengaturan ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat bersama polisi dan aparat RT/RW. Penambahan personel juga mendukung dalam praktik penerapan jalur searah tersebut.

"Kemarin saya beserta Satlantas telah sosialisasikan kepada warga dan alhamdulillah tanggapan warga sangat positif karena di jalan-jalan tersebut kata warga hampir sering terjadi kecelakaan. Memang sih kecelakaannya tidak sampai menimbulkan korban, namun sebelum korban lalu lintas jatuh, ada baiknya kita cegah dari sekarang," ujar Masykur.

Tak hanya warga yang pernah mengalami hal seperti itu, Masykur juga mengaku mengalami hal yang sama pada beberapa waktu lalu. Hal inilah yang membuatnya yakin pengaturan tersebut akan mengurangi jumlah korban di jalan.

Menurutnya, kecelakaan yang nyaris terjadi tersebut terjadi karena selain makin banyaknya jumlah kendaraan bermotor di ibuk ota ini serta adanya penimbungan bahan-bahan material dari bangunan rumah penduduk.

"Itu sudah kita surati dan sudah kita tegur pemilik bahan material dan akhirnya si pemilik paham akan barang-barangnya yang dapat memakan badan jalan. Mereka segera memindahkannya. Saya lihat juga jalan tersebut sudah bersih dari bahan material," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan