Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Rampungkan Penyidikan 28 Kasus Penyelewengan BBM Subsidi
Oleh : Hadli
Rabu | 05-11-2014 | 12:26 WIB
pelangsir polda.jpg Honda-Batam
Deretan mobil penyeleweng BBM bersubsidi yang diamankan di Mapolda Kepri. Sebanyak 28 kasus penyelewengan BBM ini telah dirampungkan penyidikannya.

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri merampungkan penyidikan 28 kasus penyelewengan BBM bersubsidi. 

Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau, AKBP Charles P Sinaga, menyampaikan dari 28 kasus tersebut telah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan. Sebanyak 18 kasus diantaranya sudah dilakukan penyerahan barang bukti dan tersangka. 

"10 kasus lagi masih dalam tahap pengumpulan data untuk masuk tahap dua. Rata-rata ditaksir keseluruhan aktivitas ilegal ini merugikan negara sekitar Rp1,3 miliar per hari," jelasnya sembari mengatakan 28 kasus tersebut khusus ditangani Subdit IV Ditreskrimsus Polda Kepri, Rabu (5/11/2014). 

Operasi Antik Seligi 2014 tentang penyelewengan BBM subsidi, lanjut Charles, gencar dilakukan pada Mei 2014 di tiap-tiap SPBU di Batam, alat transportasi modifikasi atau mobil dan lokasi gudang penampungan BBM yang diduga ilegal. 

"81 mobil modifikasi BBM ilegal yang diamankan diantaranya 61 sedan yang sudah dimodifikasi dan mampu menampung 1-2 ton solar, empat kendaraan tanki, dan sejumlah minibus," jelasnya.

Selain itu, jajaran Ditreskrimsus Polda Kepri juga menyita jerigen  mesin penyedot, motor hasil curian mor dalam razia yang dilakukan tidak jauh dari Markas Brimob Polda Kepri, Tembesi, Tanjunguncang serta Sengkuang. 

"Barang bukti semua masih dititipkan di Polda Kepri. Kami inginnya mobil-mobil tersebut dimusnahkan, agar tidak disalahgunakan lagi. Tapi kami masih menunggu keputusan pengadilan," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen Pol Arman Depari mengatakan, pemberantasan mafia minyak bersubsidi, narkoba dan perjudian menjadi prioritas jajarannya saat ini. 

"Tiga hal tersebut sudah ditetapkan menjadi prioritas. Kami tidak akan berhenti sampai di sini," jelasnya. 

Editor: Dodo