Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

30 Siswa SMPN 20 Batam Kesurupan Saat Pengibaran Bendera, Aktivitas Belajar Diliburkan
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 03-11-2014 | 14:24 WIB
kesurupan1.JPG Honda-Batam
Sari (14), siswi kelas VIII yang mengalami kesurupan pertama kali. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan siswa SMP Negeri 20 Batam di Tiban Koperasi mengalami kesurupan massal saat melaksanakan upacara pada Senin (3/11/2014) pagi. Akibatnya aktivitas belajar mengajar di sekolah yang melaksanakan dua shift itu diliburkan karena dicekam ketakutan dan khawatir siswa lain juga "tertulat" kesurupan.

Kesurupan ini bermula saat seorang siswi kelas VIII yang diketahui bernama Sari (14) dan berdiri di barisan tengah tiba-tiba menjerit keras dan meronta-ronta. Padahal saat itu sedang pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagi Indonesia Raya.

"Saat pengibaran bendera merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sari langsung berteriak histeris dan berontak di halaman sekolah," ujar Gufawati, Wakil Kepala SMPN 20 Batam, kepada pewarta.

Meski belum rampung, prosesi upacara sempat dihentikan. Sementara Sari langsung dibawa oleh guru dan murid lainnya menuju ruang guru untuk mendapatkan perawatan dan disadarkan.

Namun, belum sempat Sari diboyong ke ruang UKS, mendadak sejumlah siswa lainnya pun ikut kesurupan berteriak dan meronta. Selain itu sejumlah siswa lainnya tidak sadarkan diri dan harus digotong oleh teman-temannya menuju ruang guru untuk disadarkan.

Peristiwa ini sangat mengejutkan para guru dan siswa yang sedang melaksanakan upacara. Peristiwa kesurupan massal membuat sejumlah siswa dan guru panik. Siswa pun dipulangkan lantaran khawatir atau imbas kesurupan.

Diketahu ada 30 siswa yang kesurupan, tiga di antaranya laki-laki. Banyaknya yang kesurupan membuat pihak sekolah terpaksa mendatangkan dua "orang pintar" untuk menyadarkan para siswa. Alhasil pada pukul 11.30 WIB, ke-30 siswa itu berhasil disadarkan.

Gufawati mengungkapkan, hal serupa pernah terjadi di sekolah ini empat tahun silam. Namun waktu itu hanya satu orang siswa yang mengalami kesurupan saat proses belajar di kelas tengah berlangsung.

"Ini yang kedua kalinya. Tapi yang pertama hanya satu orang dan tidak merembet ke siswa yang lain. Kalau sekarang ini 30 orang siswa yang kesurupan. Khusus untuk kejadian ini proses belajar baik jam pagi dan siang diliburkan," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan