Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi III DPRD Bintan Dukung Penutupan Lokalisasi
Oleh : Harjo
Sabtu | 01-11-2014 | 14:17 WIB
Gustian Anggota DPRD Bintan dari PAN.JPG Honda-Batam
Hesti Gustian, Ketua Komisi III DPRD Bintan. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Komisi III DPRD Kabupaten Bintan mendukung rencana Pemerintah Kabupaten Bintan untuk menutup lokalisasi Bukit Senyum (BS) di Kecamatan Bintan Utara dan Lokalisasi Km24 Kecamatan Toapaya. Namun rencana penutupan tersebut harus ada solusi bagi para pekerja seks komersil (PSK) yang selama ini mengantungkan hidupnya dari hasil "menjajakan jasa" itu.

"Komisi III DPRD mendukung rencana penutupan lokalisasi di Bintan. Tetapi penutupan tersebut harus disejalankan dengan solusi bagi para PSK dan tidak bisa serta merta menutup atau merelokasi para PSK," terang Hesti Gustian, Ketua Komisi III DPRD Bintan kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (1/11/2014).

Hesti mengharapkan, sebelum rencana penutupan lokalisasi benar-benar dijalankan, pemerintah harus menyiapkan segala sesuatunya agar PSK tersebut memiliki keterampilan sebagai bekal mereka setelah tidak lagi berada di lokalisasi. Artinya, sebelum lokalisasi ditutup pemerintah harus melihat dampak dari penutupan. Jangan sampai justru memperburuk keadaan.

"Penutupan harus lebih memanusiakan manusianya agar bisa memilki kehidupan yang lebih baik. Baik untuk individu PSK dan lingkungan tempatnya berdomisili. Itu jelas sebuah pekerjaan rumah bagi pemerintah dan instansi terkait, baik melalui program keterampilan dan mengubah pola hidup serta kebiasaan dari PSK," jelasnya.

Sementara itu tokoh pemuda Teluksebong, Soni, juga mendukung penutupan lokalisasi itu jika memang ada program yang diciptakan oleh pemerintah demi kebaikan baik individu PSK dan lingkungannya. Karena dalam penutupan lokalisasi jelas menyangkut masalah watak dan perilaku, sehingga sebelum rencana direalisasikan harus jelas dulu program yang akan diberikan kepada warga yang ada di lokalisasi.

"Selain menyangkut masalah ekonomi, juga menyangkut masalah watak dan kebiasan. Mengubah pola hidup dan kebiasan ini yang sangat dibutuhkan, karena kalau kebiasaan para PSK tidak berubah. Maka penutupan lokalisasi bukan memberikan dampak yang positif, namun yang akan terjadi justru sebaliknya. Karena bisa jadi PSK yang biasanya berada di lokalisasi, bisa jadi justru akan  berkeliaran di tengah masyarakat," katanya. (*)

Editor: Roelan