Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dunia Perfilman di Tiongkok Siap Bangkit Lagi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 01-11-2014 | 12:34 WIB
film_tiongkok.jpg Honda-Batam
Poster film karya sineas Tiongkok (Foto: BBC).

BATAMTODAY.COM - Tahun 2013 mencatat rekor untuk penjualan tiket bioskop global dengan penghasilan sebesar $35.9 miliar - dan sebagian besar hal ini disebabkan oleh Tiongkok.

Penjualan tiket bioskop di Tiongkok tumbuh lebih dari 30% per tahun selama dekade terakhir, bersamaan dengan tumbuhnya Cina menjadi negara berpenghasilan menengah. Dan masih ada ruang besar untuk tumbuh.

Di Amerika Serikat, ada 40.000 layar bioskop, atau satu untuk setiap 8.000 orang, menurut EntGroup. Di Tiongkok, ada 20.000 layar bioskop, yang artinya satu untuk setiap 70.000 orang. Dan dengan hampir 100 layar bioskop baru dibangun setiap minggu, penonton bioskop Tiongkok siap mengambil alih sebagai pasar terbesar di dunia.

Tidak heran jika kini film-film Hollywood berusaha 'melayani' penonton di Tiongkok. Iron Man 3 misalnya, memasukkan adegan khusus dengan aktor paling top Tiongkok yang hanya bisa ditonton di negara itu.

Masa Keemasan
Selain itu, pemerintah Tiongkok juga ingin memperbarui industri filmnya untuk menantang Hollywood. Dan ketika mereka ingin unjuk gigi, mereka langsung membuat yang besar, misalnya mereka sudah membuat museum film terbesar di dunia.

Dunia sinema Tiongkok sudah ada lebih dari satu abad, artinya setua Hollywood. Film pertama dibuat di Tiongkok tahun 1905. Akhir tahun 1920-an dan 1930-an merupakan masa jaya dunia perfilman Tiongkok. Industri film waktu itu berpusat di Shanghai yang merupakan kota paling kosmopolitan di Asia saat itu. Pembuat film asing berbaur dengan pembuat film Tiongkok. Dan bintang film Tiongkok bermunculan. Era itu dikenal sebagai Masa Keemasan Sinema Tiongkok.
 
Era Komunis
Masa keemasan ini berakhir ketika Partai Komunis memegang kekuasaan di tahun 1949 ketika film hanya dipandang sebagai alat propaganda.

Ketika kehidupan normal muncul lagi dan Tiongkok membuka diri di tahun 1978, industri film mulai bangkit lagi perlahan-lahan. Film seperti Farewell My Concubine memenangkan Palem Emas di Festival Cannes tahun 1993.

Tetapi kebanyakan film Tiongkok masih belum bisa menerobos dunia global. Dan belum ada film Tiongkok yang pernah menang Oscar untuk Film Terbaik.

Perubahan baru
Namun hal ini mungkin akan berubah. Lu Chuan, salah satu sutradara muda paling menjanjikan di Tiongkok kini mendatangkan para ahli CGI (Computer Generated Imagery, pembuatan adegan film menggunakan komputer) dari Hollywood yang pernah mengerjakan film World War Z, dan menciptakan tim internasional yang langka untuk membintangi sebuah film fiksi sains, film laga Tiongkok.

Ini semua dimungkinkan dengan adanya lakunya tiket bioskop yang terus tumbuh. Di samping itu, pemerintah Tiongkok melindungi industri ini dengan memberlakukan kuota film asing yang boleh diputar setiap tahunnya.

Lu Chuan mengatakan saat ini merupakan saat terbaik untuk film Tiongkok, tapi juga saat terburuk. Pasalnya, keinginan mengejar uang masih dihalangi oleh adanya penyensoran. Akibatnya mungkin hanya film komedi yang diuntungkan, sementara topik-topik lain tidak bisa disentuh para pembuat film.

Sumber: BBC