Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Temukan Sisa Korek Api dan Botol Minyak Tanah di Lokasi Kebakaran SDN 002 Teluksebong
Oleh : Harjo
Jum'at | 31-10-2014 | 13:48 WIB
Kapolsek Bintan Utara Kompol Joko Prianto.jpg Honda-Batam
Kapolsek Bintan Utara, Komisaris Polisi Joko Priyanto.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Polisi menemukan sisa korek api dan botol bekas minyak tanah di ruang kelas VIB SD Negeri 002 Teluksebong, Kabupaten Bintan, yang terbakar pada Selasa (28/10/2014) lalu. Namun polisi belum berani menduga jika barang-barang yang ditemukan itu ada kaitannya dengan kebakaran di ruang kelas itu.

"Kita belum bisa pastikan penyebab terbakarnya ruang belajar SDN 002 beberapa hari lalu. Tetapi penyidik yang turun ke lapangan menemukan bekas korek api dan botol yang diduga berisi minyak tanah. Sampai saat ini tim masih terus melakukan pendalaman atas temuan tersebut," kata Kapolsek Bintan Utara, Komisaris Polisi Joko Priyanto, melalui Kanit Reskrim, Inspektur Dua Abdul Azis, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Jumat (31/10/2014).

Selain itu sejumlah saksi mata dari kejadian tersebut sudah dimintai keterangannya. "Kita sudah meminta keterangan dari beberapa saksi mata, terkait terbakarnya salah satu ruangan di SD tersebut. Mudah-mudahan bisa segera diungkap penyebabnya," ujar Azis.

Diberitakan sebelumnya, akibatnya terbakarnya salah satu ruangan kelas belajar di kelas VI, proses belajar mengajar siswa terpaksa dialihkan ke musholla yang ada di lingkungan sekolah.

"Kita tidak tahu persisnya seperti apa, yang terbakar adalah satu buah lemari buku yang terbuat dari besi dan papan. Dalam lemari tersebut terdapat buku pelajaran anak didik yang jumlahnya sekitar 400-an eksemplar," ungkap Nasrullah, Kepala UPT PAUS Disdikpora Kecamatan Teluksebong, yang dihubungi Rabu (29/10/2014).

Nasrullah menuturkan, peristiwa kebakaran tersebut tidak diketahui pasti pukul berapa, kemungkinan terjadi pada subuh hari sekitar pukul 05.00 WIB. Sebab pada malam hari hingga subuh sekolah tersebut dijaga oleh petugas yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.

Akibat kebakaran tersebut ruangan belum bisa digunakan untuk belajar mengajar. Sebanyak 30 siswa kelas VIB tersebut dialihkan bejalar di mushalla, katanya.

"Peristiwa terjadinya kebakaran ruang kelas tersebut sudah kita laporkan ke pihak kepolisian dan dinas pendidikan," katanya. (*)

Editor: Roelan