Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah KDRT dan Kasus Anak di Bawah Umur Tergolong Tinggi di Bintan Utara
Oleh : Harjo
Kamis | 30-10-2014 | 17:43 WIB
ilustrasi_kdrt.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Tajunguban - Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak terlibat dengann hukum di Bintan Utara sepanjang 2014 tergolong tinggi. Hal itu disebabkan minimnya pemahaman masyarakat tentang hukum.

"Hingga Oktober 2014, jumlah KDRT yang tercatat di Polsek Bintan Utara ada belasan kasus. Setelah diberikan pemahaman, masing-masing pihak akhirnya menyadari hingga  kasus KDRT  tidak ada yang berujung ke pengadilan," kata Kapolsek Bintan Utara, Komisaris Polisi Joko Priyanto, melalui Kanit Reskrim, Inspektur Dua Abdul Azis, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Kamis (30/10/2014).

Azis memaparkan, jumlah kasus KDRT dan anak terlibat hukum nyaris seimbang. Mulai dari kasus pencurian biasa, pencurian dengan pemberatan hingga kasus pencabulan. Jumlanya juga sangat signifikan, karena selain anak yang menjadi korban dan pelaku yang juga anak jumlahnya mencapai belasan orang.

"Pada kasus yang melibatkan anak di bawah umur, jumlah pelaku dan korban sampai belasan orang. Uniknya, sebagian besar pelakunya yang sudah berkali-kali melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Karena pelakunya masih di bawah umur, maka proses hukumnya dilakukan melalui jalur di luar pengadilan," terangnya.

Dua kasus yang masih tergolong tinggi ini, memang harus menjadi perhatian dari semua pihak, baik terkait kasus KDRT atau berbagai kasus lain yang melibatkan anak di bawah umur. Menyangkut tinggi kasus KDRT tentu dibutuhkan kesadaran masalah hukum dari masyarakat.

Sementara untuk anak di bawah umur yang sering melibatkan anak-anak, perlu ditingkatkannya pengawasan dari pihak orangtua dan lingkungan sekitarnya. "Untuk kasus anak di bawah umur, sangat dibutuhkan peran orangtua dan tokoh agama dan pemuka masyarakat dalam memberikan perhatian. Guna menekan makin tingginya sejumlah kasus yang sampai saat ini, masih kerab terjadi di wilayah Bintan," harapnya. (*)

Editor: Roelan