Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Januari - Oktober, Tiga Orang di Bintan Meninggal Akibat AIDS
Oleh : Harjo
Kamis | 30-10-2014 | 15:45 WIB
ilustrasi_hiv_aids.jpg Honda-Batam
Ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUd) Tanjunguban sudah merawat delapan pasien terinfeksi penderita Human Immunodeficiency Virus atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) sepanjang Januari - Oktober 2014. Tiga pasien telah meninggal dunia akibat HIV/AIDS.

"Kalau di lihat dari persentase jumlah penduduk di Kabupaten Bintan, maka jumlah pengidap HIV/AIDS tersebut terbilang besar," kata Ranty, Humas RSUD Tanjunguban, kepada BATAMTODAY.COM, di Tanjunguban, Kamis (30/10/2014).

Dia memaparkan, delapan pasien yang dirawat itu berasal dari tiga kecamatan berbeda, yakni Bintan Utara, Serikuala Lobam dan Teluksebong. Pada Januari, RSUD merawat satu pasien pedenerita HIV/AIDS. Sementara  pada Februari ada dua orang, April satu orang, Juni dua orang dan Oktober satu orang.

Ranty menambahkan, pengidap penyakit mematikan ini didominasi oleh usia produktif yang berusia 20-35 tahun. Namun, nominal penderita yang pernah dirawat di RSUD Tanjunguban ini hanya sebagian kecil saja karena bisa saja mereka dirawat di klinik atau puskesmas lainnya serta banyak juga yang tidak mau memeriksakan diri mereka.

"Penderita penyakit ini juga didapati ketika mereka memeriksakan diri di rumah sakit. Saat melaksanakan tes darah barulah dapat diketahui bahwa seseorang itu terindikasi penyakit mematikan ini," katanya.

Sementara, tokoh masyakata Bintan Utara, Sahat Simanjuntak, menyampaikan, Kabupaten Bintan memang  memiliki kawasan yang rentan terhadap penyebaran HIV/AIDS mengingat keberadaan dua lokalisasi, yakni Batu 24 di Kecamatan Toapaya, dan Bukit Senyum di Kecamatam Bintan Utara. Sebagai lokasi yang menjadi pusatnya pekerja seks komersial (PSK), banyak didatangi baik dari usia produktif hingga tidak produktif.

Dijelaskan, berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kepri yang pernah dirilis, penderita HIV/AIDS di Bintan pada 2013 berjumlah 27 orang, dan delapan di antaranya telah meninggal dunia. Jumlah penderita AIDS ini didapati saat KPA menggelar kegiatan cek darah gratis di dua lokasi, di antaranya di Puskesmas Toapaya yang diikuti 590 orang dan didapati 13 pengidap AIDS.

Sedangkan di RSUD Tanjunguban yang dikuti 1163 orang didapati 14 pengidap penyakit ini. Diketahui penderita penyakit AIDS di Bintan tiap bulannya terus mengalami kenaikan.

"Yang terdata, total kematian yang disumbangkan oleh penyakit AIDS di Bintan selama ini sudah  berjumlah delapan orang. Di antaranya lima orang di RSUD Tanjunguban dan di tempat lain ada tiga orang. Kita berharap masyarakat dan pemerintah dapat mengambil sikap terhadap penderita penyakit ini," harapnya.  (*)

Editor: Roelan