Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Sudah Periksa 5 Saksi, Bapedal Belum Pastikan Asal Limbah Glasswool di Piayu
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 29-10-2014 | 17:19 WIB
limbah_glasswool.jpg Honda-Batam
Limbah glasswool yang dibuang sembarangan di kawasan Tanjungpiayu.

BATAMTODAY.COM, Batam - Meskipun sudah selesai memeriksa lima orang saksi, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Batam belum bisa memastikan sumber limbah jenis glasswool yang dibuang di lahan kosong Pancur Swadaya, samping SMPN 40 Batam, Kelurahan Tanjungpiayu, Seibeduk.

"Hasil pemeriksaan belum 100 persen positif dari satu sumber," kata Dendi kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (29/10/2014).

Ia mengatakan, lima orang yang telah diperiksa adalah dari warga masyarakat, pengumpul limbah dan dari PT Panasonic.

"Kita baru periksa lima orang yakni masyarakat, pengumpul dan Panasonic," katanya tanpa mau menyebut nama-nama orang yang diperiksa.

Lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, limbah glasswool tidak hanya dari satu sumber karena PT Panasonic merupakan salah satu perusahaan yang taat dalam pengelolaan limbah.

"Dari pemeriksaan, kemungkinan limbah tersebut bukan hanya dari PT Panasonic Sincom. Hal tersebut berdasarkan track record perusahaan tersebut yang termasuk taat," terangnya.

Sedangkan untuk penetapan tersangka atas pembuangan limbah tersebut, Dendi belum bisa memastikan dengan alasan pihaknya masih harus melakukan pengecekan ke laboratorium mengenai karakteristik limbah tersebut apakah termasuk limbah berbahaya atau tidak.

"Kita sudah ambil sampel, kita sudah bandingkan kecocokannya. Penetapan tersangka nanti tergantung jenis limbahnya karena masih harus dicek ke laboratorium mengenai karakteristik limbahnya," tutup Dendi.

Sebelumnya, limbah yang dibuang sembarangan di dekat permukiman warga Pancur Swadaya atau tepatnya di lahan kosong samping SMPN 40 Batam, Kelurahan Tanjungpiayu, Seibeduk, diprotes warga. Limbah yang diketahui berupa glasswool itu dituding telah mengakibatkan penyakit gatal-gatal yang kini banyak diderita warga sekitar.

Namun berdasarkan informasi yang diterima, limbah tersebut sampai ke pemukiman warga akibat ulah warga itu sendiri. Salah seorang warga yang menjadi sumber terpercaya BATAMTODAY.COM menyampaikan, limbah itu berasal dari PT Panasonic yang terletak di Kawasan Industri Sincom, daerah Batam Center.

Dari PT Panasonic limbah itu dibeli oleh PT Peng Yap M & E System Batam. Lee Swee Hak alias Albert selaku HRD di PT Peng Yap M & E System, kembali menjual limbah

Editor: Dodo