Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiongkok Bakal Alami Kelangkaan Bauksit Sampai 15 Juta Metrik Ton Akibat Larangan Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-10-2014 | 16:45 WIB
biji-mineral-140113b.jpg Honda-Batam
Industri di Tiongkok. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Larangn ekspor bijih bauksit oleh pemerintah Indonesia menyebabkan industri di Tiongkok kalang kabut. Industri di Negeri Tirai Bambu itu diperkirakan akan mengalami kelangkaan bauksit, kata Alumina Ltd, perusahaan yang berbasis di Melbourne, Australia.

"Ada potensi yang disebut kelangkaan bauksit dari 10 sampai 15 juta metrik ton akibat kelangkaan stok dalam negeri di Tiongkok, dan harga bauksit akan naik," kata Andrew Wood, grup eksekutif strategi dan pengembangan, pada konferensi di Singapura, seperti dilansir Bloomberg.

Bauksit sendiri digunakan untuk membuat alumina, yang kemudian diolah menjadi aluminium.

Indonesia telah melarang ekspor bijih bauksit pada bulan Januari dengan tujuan untuk memacu investasi dalam pengolahan. Sebelum pembatasan diberlakukan, negara Asia menyumbang sekitar 18 persen dari produksi bauksit global pada 2013 dan merupakan pemasok terbesar ke Tiongkok, menurut Citigroup Inc Alumina Ltd, yang bermitra dengan Alcoa Inc (AA) yang berbasis di New York. AA merupakan produsen alumina terbesar di dunia.

"Larangan Indonesia, dan sejauh itu berlaku, jelas merupakan ketidakpastian utama bagi penyuling di Tiongkok," kata Wood. (*)

Editor: Roelan