Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dibacok Dua OTK, Pangkorda Garda Metal Batam Selamat
Oleh : Gokli
Senin | 27-10-2014 | 22:26 WIB
suparpto lapor.jpg Honda-Batam
Suprapto (tengah) usai melaporkan kejadian pembacokan yang menimpa dirinya di Mapolse Seibeduk.

BATAMTODAY.COM, Batam - Panglima koordinator daerah (Pangkorda) Garda Metal Batam, Suprapto (35) dibacok dua orang tak dikenal (OTK) menggunakan sebilah parang. Beruntung, aktivis buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) itu masih bisa selamat.

"Saya dibacok dua kali, pertama di pinggang sebelah kanan dan kedua di bagian lengan tangan kanan," kata Suprapto ditemui di kediamannya, Senin (27/10/2014) malam.

Pria yang tinggal di Perumahan Puri Agung III blok B3, Kecamatan Seibeduk itu menyampaikan, pembacokan itu terjadi sekitar pukul 18.15 WIB di Bukit Kemuning, Kecamatan Seibeduk. Mengendarai sepeda motor Honda Kharisma warna hitam bernomor polisi BP 2252 EM, Suprapto melintas seorang diri di jalan raya Bukit Kemuning menuju rumahnya.

Tanpa sepengetahuan Suprapto, dua OTK yang mengendarai sepeda motor jenis bebek warna hitam serta menggunakan helm hitam menghadangnya. Satu pelaku yang duduk diboncengan langsung menebaskan sebilah parang ke bagian pinggang dan tangannya.

"Saya baru pulang kerja dari PT HPN di wilayah Batuampar. Dua pelaku itu menghadang saya. Yang duduk diboncengan menebaskan sebilah parang ke pinggang saya. Saat itu saya belum jatuh, tetapi setelah yang kedua kalinya, saya terjatuh karena mengenai lengan tangan kanan," jelas dia.

Beruntung Suprapto tak terluka kendati sudah dua kali pelaku mengayunkan parang ketubuhnya. Hanya saja, jaket warna biru yang dia gunakan berlogo FSPMI robek tepat pada bekas bacokan pelaku.

"Alhamdulilah saya selamat. Hanya jaket saya saja yang robek," ujarnya.

Masih kata Suprapto, disaat dia terjatuh, dua OTK yang membacoknya berhenti dan berusaha mendekatinya. Merasa tak memiliki alat untuk membela diri, Suprapto akhirnya memutuskan untuk berteriak minta tolong.

"Kedua pelaku kabur setelah saya teriak minta tolong. Tapi sayang, karena sudah gelap wajah pelaku tak bisa saya kenali," katanya.

Puluhan anggota FSPMI Batam yang mengetahui informasi pembacokan itu langsung berbondong-bondong ke rumah Suprapto. Tak lama kemudian, kejadian itu dilaporkan secara resmi ke Mapolsek Seibeduk.

Di Mapolsek Seibeduk, beberapa anggota FSPMI menyebutkan, setiap kali pembahasan Upah Minimum Kota (UMK) di Batam, Suprapto selalu diserang OTK. Kejadian yang sama disebut sudah tiga kali terjadi.

"Tiap pembahasan UMK pasti ada aja kejadian. Ini kejadian yang ketiga kalinya dialami Suprapto," ujar salah seorang anggota FSPMI Batam.

Usai memberikan keterangan kepada penyidik Polsek Seibeduk, Suprapto menambahkan, merasa tidak mempunyai masalah dengan orang lain, dan saat ini juga FSPMI tidak dalam menangani kasus perburahan yang ada di perusahaan-perusahaan Kota Batam.

"Tak ada masalah dengan siapa pun. Kasus perburuhan yang ditangani FSPMI saat ini tidak ada, kecuali pembahasan UMK. Saya juga bingung kenapa harus seperti ini," herannya.

Suprapto dan FSPMI Batam berharap Kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut. Pelaku agar ditangkap dan diproses hukum.

"Kasus ini mudahan bisa terungkap. Ini merupakan intimidasi dan penganiayaan," kata Suprapto menegaskan.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Seibeduk, Aipda Juntoni Gultom mengatakan sudah menerima laporan korban. Kasus tersebut, katanya masih dalam penyelidikan.

"Kasus ini masih kita lidik. Pelaku dua orang, tapi ciri-cirinya belum kita ketahui," ujar Juntoni, singkat.

Editor: Dodo