Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Targetkan Raih Adiwiyata, SMP Negeri 2 Tanjungpinang Perketat Kebersihan
Oleh : Habibi
Senin | 13-10-2014 | 11:15 WIB
bendera_hitam_smp.jpg Honda-Batam
Bendera hitam tergantung di atas pintu kelas beserta nama wali kelas.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tanjungpinang yang bercita-cita meraih gelar Adiwiyata telah memperketat kebersihan sekolah. Layaknya Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang yang menerapkan bendera hitam untuk kelurahan terkotor, SMPN 2 pun demikian, menerapkan simbol bendera untuk penilaian kebersihan kelas.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 2 Tanjungpinang, Norma Jariah, mengatakan simbolisasi kebersihan dengan bendera tersebut baru saja dimulai hari ini dan dibagikan pada saat upacara bendera.

"Baru dibagikan hari ini, namun penilaiannya sudah sejak lama," ujar Norma saat ditemui di sekolahnya, Jalan Kuantan, Tanjungpinang, Senin (13/10/2014).

Jika BLH Tanjungpinang hanya memberikan bendera hitam untuk kelurahan yang kotor, di SMPN 2 ada 3 klasifikasi bendera yang diberikan sesuai dengan penilaian yang dilakukan.

"Untuk kelas terbersih mendapatkan bendera puith dengan nilai 80 keatas, jika melebihi nilai maka dapat bendera hijau dan putih, itu tandanya sangat baik. Sementara itu untuk yang sedang-sedang saja bendera kuning, dengan nilai 65-79, sedangkan untuk yang rendah, itu bendera hitam dengan nilai 0 sampai 64. Sementara kalau memang sangat teruk sekali maka dapat bendera hitam dan merah," ujar Norma.

Norma mengatakan penilaian tersebut dilakukan oleh tim Adiwiyata yang memang dibentuk oleh sekolah. Syarat mendapatkan bendera bagus adalah penghijauan, kebersihan sampah dan kelas harus terjamin kebersihan dan kerapiannya.

"Program sudah 6 bulan yang lalu tapi baru realisasi hari ini. Kemarin kita umumkan saja, eh tidak ada tanggapan, makanya kita pakai simbol akhirnya," ujar Norma.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, HZ Dadang Abdul Gani yang saat itu tengah melakukan inspeksi mendadak kesekolah tersebut mengatakan sangat mendukung program yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru di SMPN 2 Tanjungpinang.

"Kalau tadi siswanya yang dipanggil, lebih bagus kalau yang bendera hitam itu walimuridnya yang dipanggil," ujar Dadang.

Dadang meminta agar hal tersebut dipertahankan dan dilakukan progres setiap bulannya.

"Penilaiankan setiap minggu, setiap bulan harus ada progres, dan semakin meningkat," ujar Dadang.

Tanya dia dari segi mana menilai itu mungkin dia punya, aturan tidak hanya perda tatib saja yang melanggar, pengawasan dan penerapan, semua terlibat untuk bertanggungjawab dakam pengawasan.

"Tapi ada oknum/ anak yang masyarakat banyak yang tidak peduli, dinas salah dewan juga salah. Kuncinya kerja sama dan tidak saling menyalahkan, hari ini SMP 2 karena dekat dari PU," kata dia.

Editor: Dodo