Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Pembangunan SPAM Teluksebong 2012 Mangkrak dan Mubazir
Oleh : Harjo
Rabu | 08-10-2014 | 16:54 WIB
spam_bintan.jpg Honda-Batam
Bangunan SPAM di Teluksebong yang mubazir.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Hasil proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) tahun 2012, dengan biaya hingga miliaran rupiah di Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluksebong, Bintan menjadi proyek yang mubazir dan hanya menghabiskan anggaran negara, dimana sejak dibangun seluruh pasilitas SPAM tidak pernah difungsikan dan tidak pernah dipelihara.


"Sejak selesai dibangun, fasilitas SPAM selain belum pernah difungsikan, juga tidak pernah dipelihara sehingga kondisi sudah dipenuhi dengan rumput liar. Kita tidak paham dan tak mengetahui siapa yang sebenarnya harus bertanggungjawab masalah ini," ungkap tokoh masyarakat Teluksebong, Soni kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (8/10/2014). 

Soni menjelaskan, awal pembangunan masyarakat sangat menyambut baik dengan harapan akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan air bersih namun malah tak dioptimalkan.

"Kalau memang tak difungsikan harusnya pemerintah tak perlu membangunnya, karena hanya menghabiskan anggaran negara, artinya apa yang dikerjakan terkesan hanya proyek asal jadi dan meluruskan para pihak yang berkepentingan untuk mengeruk uang rakyat," tegasnya. 

Hal yang sama disampaikan oleh Jumrizal, tokoh pemuda Teluksebong lainnya. 

"Kalau orang yang tidak mengetahui persis, maka tidak akan menyangka kalau itu adalah proyek pembangunan untuk fasiltas kebutuhan masyarakat. Apabila musim kemarau masyarakat masih tetap mencari air di kolam-kolam bekas galian pasir rakyat," katanya. 

Jumrizal berharap kepada pihak aparat penegak hukum untuk bisa melakukan penyelidikan, apa sebenarnya yang sudah terjadi sehingga proyek tersebut tak difungsikan, karena bukan tidak mungkin sudah ada yang bermain dengan tujuan hanya menghabiskan anggaran.

"Kalau itu yang terjadi jelas, pembangunan yang sebenarnya semata-mata untuk menghabiskan anggaran dan mengeruk ke untungan secara pribadi atau kelompok dengan dalih sudah membangun sebuah proyek. Kenyataannya di lapangan proyek itu adalah pekerjaan yang gagal total," imbuhnya.   

Sementara itu Camat Teluksebong, Bambang, secara terpisah mengakui tidak berfungsinya SPAM tersebut, Menurutnya meski dibangun sejak beberapa tahun, namun proyek tersebut belum diserahkan Satuan Kerja (Satker) Provinsi Kepri ke pihak desa.

"Itu tanggung jawab Satker. Sampai saat ini belum ada serah terima ke desa karena belum selesai. Pihak desa pun tak mau menerimanya karena masih ada yang perlu diperbaiki. Nggak mungkin desa menerima barang belum selesai," ungkapnya.

Selain belum diserah terimakan pihak Satker ke desa, proyek tersebut masih banyak kekurangan. Meski sebagian bak untuk penampungan air sudah ada, namun pipa ke rumah warga belum tersambung. Sehingga kata Bambang, penyaluran air ke rumah warga pun tak bisa berjalan. 

"Jaringan pipanya sudah dibuat, yang belum itu bak untuk penampungan air ke masyarakat," akunya.

Bambang mengungkapkan bahwa Lagoi merupakan kota kecil di Bintan. Kebutuhan air bersih sangat dinantikan warga Lagoi Sebong. SPAM dari Kementerian PU di Sungai Kecil bisa menjadi alternatif untuk kebutuhan air bersih bagi warga. "Pada prinspinya air sumber sangat vital untuk kebutuhan masyarakat kita," tambang Bambang.

Oleh karena itu, Bambang pun mengharapkan agar Satker Provinsi Kepri bisa menindaklanjuti proyek SPAM tersebut. Ia mengatakan, proyek tersebut memang belum 100 persen selesai. 

Editor: Dodo