Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gagal Memediasi, Nelayan Dua Kelurahan Geruduk Kantor BLH dan DKP Karimun
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 07-10-2014 | 16:36 WIB
nelayan pasir panjang.jpg Honda-Batam
Para nelayan dari dua kelurahan saat menggeruduk kantor BLH Karimun. (Foto: Khoiruddin Nasution/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Dinilai gagal sebagai mediator, sebanyak 30 nelayan tradisional dari Kelurahan Sungai Pasir dan Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral, menggeruduk kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan  Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun, Selasa (7/10/2014) sekitar pukul 10.30 WIB.

Pasalnya, surat keberatan pembuangan limbah dari aktivitas pengerukan yang dilaksanakan PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB) yang ditujukan kepada kedua instansi tersebut, tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Padahal, aktivitas pengerukan tersebut telah berakhir pada 4 Oktober 2014 lalu.

"Kami tidak mau membelakangi pemerintah daerah setempat. Namun, sampai saat ini tidak ada kejelasan dari BLH dan DKP sebagai mediator dalam penyelesaian timbulnya dampak pengerukan yang telah menyengsarakan nelayan," terang Abun Tjun, koordinator nelayan, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (7/10/2014) di lokasi.

Menurut Abun, aktivitas pendalaman alur yang dilakukan PT SIKB itu tidak diberitahukan kepada nelayan setempat. Bahkan hal itu berlangsung selama dua pekan. Mirisnya, limbah lumpur dari hasil aktivitas yang mengeruhkan air laut itu dibuang ke daerah tangkapan nelayan.

"Hampir satu bulan nelayan tidak lagi melaut. Itu karena  hasil tangkapan semakin berkurang. Sebab limbah pendalaman alur dibuang di area tangkapan nelayan. Sementara perhatian (kompensasi, red) dari pihak perusahaan terhadap nelayan tidak ada," katanya.

Menurutnya, sejak air laut tercemar limbah pembuangan dari aktivitas pendalaman alur dari PT SIKB, untuk mencari penghasilan Rp50 ribu per hari sangat sulit. "Setelah keruhnya air laut akibat limbah pendalaman alur yang dibuang di area tangkapan nelayan, hasil tangkapan saat ini sangat menyedihkan," keluhnya.

Pantauan di lokasi, kedatangan puluhan nelayan ke Kantor BLH dan DKP Karimun tidak membuahkan hasil. Pimpinan di dua dinas tersebut tidak berada di tempat. Kendati  tidak bertemu, puluhan nelayan tersebut tetap menyampaikan maksud serta tujuannya ke masing-masing staf BLH dan DKP Karimun. (*)

Editor: Roelan