Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setya Novanto Ketua DPR Periode 2014-2019
Oleh : Surya
Kamis | 02-10-2014 | 12:04 WIB
Popong1.jpg Honda-Batam
Ketua Pimpinan Sidang Sementara Popong Otje Djungjungan saat memimpin proses pemilihan Pimpinan DPR Periode 2014-2019

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Rapat Paripurna DPR akhirnya menetapkan paket pimpinan DPR Periode 2014-2019 usulan Koalisi Merah Putih (KMP) pada Kamis (2/10/2014) dini hari, setelah sebelumnya diwarnai kericuhan dan aksi walk out F-PDIP dkk.


Keputusan tersebut diambil secara aklamasi lantaran hanya satu paket pimpinan, karena usulan paket pimpinan yang diusulkan PDIP dkk ditolak karena kurang satu fraksi berdasarkan Tatib DPR yang menetapkan koalisi 5 fraksi yang bisa mengusulkan paket pimpinan.  PDIP, PKB, Partai Nasdem dan Partai Hanura kemudian memilih aksi walk out meninggalkan ruang sidang.

"Lantaran hanya ada satu paket pimpinan, Maka dengan demikian bisa langsung disahkan," ujar pimpinan sidang DPR sementara, Popong Otje Djungjungan, politisi perempuan dari Partai Golkar berusia 76 tahun ini. 

Ketua F-PG Ade Komaruddin mengatakan, Golkar mengusulkan paket pimpinan DPR, yang terdiri dari orang dari fraksi yang berbeda. Terdiri Setya Novanto dari Fraksi Partai Golkar ditetapkan sebagai Ketua DPR, sedangkan Fadli Zon (F-Partai Gerindra), Taufik Kurniawan (F-PAN), Agus Hermantan (F-PD) dan Fahri Hamzah (F-PKS) ditetapkan sebagai Wakil Ketua DPR. Usulan tersebut mendapat dukungan dari F-Partai Gerindra, F-PD, F-PAN, FPPP dan F-PKS. 

Usai ditetapkan sebagai Pimpinan DPR Periode 2014-2019, Setya Novanto dkk kemudian dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Hatta Ali. Setelah itu, Setya Novanto menyampaikan pidato politik pertamanya sebagai ketua DPR. 

"Atas pengukuhan ini, kami (pimpinan DPR) mengucapkan terima kasih atas dukungan anggota dewan," kata Setya Novanto. 

Setya  Novanto mengatakan, dirinya dan pimpinan dewan lainnya akan berkomitmen untuk menjadikan DPR sebagai The Real Rumah Rakyat atau Rumah rakyat sesungguhnya.

"Kami akan membuka lebar-lebar gedung DPR bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya seusai ketentuan yang ada. Rapat dewan akan bersifat terbuka, pembahasan RUU dilakukan efektif, dan kehadiran dalam rapat atau kuorum rapat akan ditata kembali," katanya. 

Setya Novanto juga mengajak anggota DPR di Indonesia bekerja dengan baik dan meningkatkan kinerja sehingga menghasilkan produktif dan kualitatif.

"Kami juga mengajak masyarakat ikut mengontrol DPR dengan niat memberikan kritik yang konstruktif dan langkah untuk mewujudkan iklim demokrasi yang lebih baik," katanya. 

Sebelum terpilih sebagai Ketua DPR, Setya Novanto juga menjabat Bendahara Umum Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie dan Ketua F-PG DPR Periode 2009-2014. Pria kelahiran Bandung, 59 tahun lalu itu terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur. 

Editor: Surya