Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

360 Ekor Penyu Sisik di Pulau Berhala Dilepas ke Alam Bebas
Oleh : Nur Jali
Rabu | 01-10-2014 | 10:15 WIB
tukik berhala.jpg Honda-Batam
Nurdin saat melepaskan tukik (anak) penyu sisik ke alam bebas.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Sebanyak 36 ekor penyu sisik dilepas ke alam bebas dari penangkaran di Pulau Berhala, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga. Total penyu sebanyak itu, dilepas dalam tiga tahun terakhir.

Nurdin salah satu pengelola penangkaran penyu sisik di Pulau Berhala mengatakan penyu memiliki dua jenis yaitu penyu biasa dan penyu sisik dan yang ada di penangkarannya merupakan penyu jenis kedua. Sebelum di lepas ke laut, penyu sisik ini ditangkar selama tiga bulan di kolam yang telah disediakan, setelah menetas. 

"Telur penyu sisik ini biasanya menetas sekitar dua bulan, dan paling cepat lima puluh hari, setelah menetas baru ditangkar," kata Nurdin dalam perbincangan dengan BATAMTODAY.COM, baru-baru ini.

Bibit telur penyu ini dibeli dari masyarakat sekitar, dengan harga yang bervariasi dari seribu sampai dua ribu rupiah per butir. Masyarakat biasanya mendapatkan telur penyu dari sekitar pantai Pulau Berhala, dan yang paling banyak terdapat di Pulau Telor atau biasa disebut Pulau Penyu yang berdekatan dengan Pulau Berhala.

"Jika usia anak penyu lebih dari tiga bulan tidak dilepas, penyu sisik tersebut akan susah berbaur dengan wilayah laut," kata Nurdin.

Makanan penyu sisik adalah ikan segar, yang didapat dari laut. Untuk sekali makan penyu yang berjumlah seratus ekor membutuhkan ikan segar paling sedikit dua kilogram ikan.

Saat ini penangkaran penyu sisik ini bibitnya sudah didistribusikan ke beberapa desa di Lingga diantaranya Desa Kote dan Desa Benan. "Semua penyu ini ditangkar untuk dilepas, sebagai budidaya penyu programnya dari pemerintah agar tidak punah, kalau dijual bibit penyu yang usia tiga bulan mencapai Rp150 ribu, tapi yang ini tidak kami jual," kata Nurdin lagi.

Editor: Dodo