Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tim Labfor Medan Selidiki Penyerangan Mobil Anggota Brimob Polda Kepri
Oleh : Romi Chandra
Senin | 29-09-2014 | 13:53 WIB
mobil brimob diserang.jpg Honda-Batam
Anggota tim Labfor sat melakukan penyelidikan di mobil milik anggota Brimob Polda Kepri yang diserang orang tak dikenal.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus penyerangan terhadap salah satu anggota Brimob Polda Kepri, Brigadir Antoni Nusantana (sebelumnya inisial T), di Jalan Raden Patah, depan Bank Artha Graha, Lubuk Baja, hingga kini tengah dilakukan pemeriksaan.

Didampingi Kasat Reskrim Polresta Barelang, Komisaris Polisi Didik Efrianto, tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) dari Medan dan Mabes Polri, langsung turun melakukan pemeriksaan terhadap mobil milik anggota Brimob yang diserang, Senin (29/9/2014) siang.

Pantauan di Mapolresta Barelang, tim Labfor yang berjumlah 4 orang tengah melakukan olah TKP dan pengumpulan barang bukti terhadap mobil mengalami pecah kaca bagian belakang dan retak di bagian depan.

Namun hingga pukul 13.30 WIB, pewarta masih belum mendapat keterangan lebih lanjut terkait penyerangan OTK terhadap anggora Brimob tersebut. "Nanti saja sama Kapolres. Sekarang masih pengumpulan barang bukti," kata Didik Efrianto singkat.

Sebelumnya, penyeranganberlangsung sekitar pukul 23.00 WIB tersebut mengakibatkan kaca mobil sedan Toyota Corona bernomor polisi BP1037 ZN bagian belakang milik korban yang diketahui berpangkat Brigadir pecah, serta kaca bagian depan retak.

Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun menurut warga setempat, mendengar bunyi tembakan, seperti yang dikatakan salah satu sekuriti Bank Artha Graha, Maidin. Ia mengaku mendengar sekali bunyi tembakan, namun tidak dihiraukan, karena menganggap bunyi ledakan dari kembang api.

"Ada suara seperti tembakan, tapi samar-samar. Kalau tak salah sekitar pukul sebelas. Saya pikir itu bunyi petasan atau knalpot, makanya tidak saya hiraukan. Pas ada bunyi itu, saya berada di dalam gedung dan tidak menghiraukan hal tersebut," kata Maidin di lokasi, Minggu malam.

Baru sekitar setengah jam setelah itu Maidin keluar dan mendapati polisi banyak di jalanan. "Saya keluar, polisi sudah banyak dan menyusuri jalan. Katanya sih mencari selongsong peluru. Baru saya paham kalau tadi itu kemungkinan suara tembakan," jelas Maidin lagi.

Sementara itu, pantauan di Mapolresta Barelang, bentuk pecahan kaca mobil yang sudah diamankan tersebut tidak menyerupai bekas tembakan senjata api. Lebih tepatnya seperti terkena pukulan benda keras. Bahkan sumber dari kepolisian juga mengakui kalau mobil tersebut bukan kena tembak senjata api.

"Kalau memang kena tembak, mestinya peluru itu menembus kaca depan dan belakang. Tapi kaca depan tidak pecah, hanya ada sedikit retak seperti kena batu. Selongsong peluru juga tidak ditemukan," kata sumber.

Kejadian ini sempat dilaporkan korban ke POM, namun karena keterangan dari korban belum bisa memastikan siapa yang menyerangnya, kasus tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian.

Hingga pukul 02.00 WIB, Senin (29/9/2014), pewarta belum mendapat keterangan pasti terkait kasus yang menimpa anggota Brimob tersebut. Namun informasi yang di dapat, korban bersama istrinya sebelum kejadian berniat ingin menyetorkan uang tunai di ATM salah satu bank kawasan Nagoya. Namun karena tidak bisa, uang kembali dibawa korban pulang.

Editor: Dodo