Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Membandel, AMDAL PT Karimun Mining Bisa Dicabut
Oleh : Khoiruddin Nasution
Sabtu | 27-09-2014 | 12:21 WIB
Kepala_BLH_Kab_Karimun.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karimun, Amjon.

BATAMTODAY.COM, Karimun -  Dua pekan kedepan, PT Karimun Mining yang terletak di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun diultimatum harus memperbaiki filter cerobong asap tempat pengolahan bijih timah (smelter) miliknya. Sehingga asap berwarna kuning yang keluar dari cerobong asap itu tidak lagi mencemari udara serta tidak mengancam kesehatan masyarakat sekitarnya.

"BLH sudah mendatangi PT Karimun Mining belum lama ini. Dalam kunjungan itu, saya minta pihak perusahaan untuk segera memperbaikinya, paling lambat 2 minggu ke depan. Jika tidak diperbaiki juga, akan diberikan peringatan keras," tegas Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karimun, Amjon kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (26/9/2014) di Meral.

Dijelaskan, asap berwarna kuning yang keluar dari smelter perusahaan sudah sangat meresahkan masyarakat yang ada di Desa Pangke. Sehingga perusahan harus mematuhi aturan yang tertuang di dalam Usaha Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) perusahaannya, sebagai dasar pembuatan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaan tersebut.

"Ada beberapa tahap yang diberikan kepada perusahaan. Bahkan jika terus membandal, izin AMDAL-nya bisa saja dicabut," terangnya.

Seperti diketahui, pihak manajemen PT Karimun Mining sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat yang terkena dampak asap kuning smelter tersebut. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat juga menyampaikan beberapa tuntutan lainnya.

"Untuk masalah pencemaran lingkungan dan limbah, sedang melakukan proses perbaikan dengan tempo paling lambat satu bulan kedepan. Mengenai kompensasi, pihak perusahaan membuka peluang kepada Desa Pangke Barat untuk membuat pengajuan bantuan dalam bentuk proposal," ujar Aris, salah seorang tokoh pemuda Desa Pangke Barat yang ikut dalam pertemuan beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Aris menyebut, asap yang  keluar dari cerobong tempat pengolahan bijih timah milik PT. Karimun Mining sangat berbau busuk. Di samping  pencemaran lingkungan(polusi), asap tersebut sangat membahayakan terhadap kesehatan warga sekitar.

Editor: Dodo