Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Level 3.800 Didepak Tekanan Jual Yang Tinggi

Akhirnya IHSG Terlempar dari Zona Aman
Oleh : sumantri
Jum'at | 10-06-2011 | 18:35 WIB
jsx_composite_index_closed_market_ses_II.png Honda-Batam

PKP Developer

jsx composite index closed market ses II

Batam, batamtoday - Sungguh merana nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks berkurang 18 poin di tengah transaksi tipis dengan tekanan jual yang tinggi. Atas koreksi ini IHSG akhirnya tinggalkan level 3.800. 

Mengawali perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 12,244 poin (0,32%) ke level 3.818,431 terkena sentimen positif pulihnya bursa Paman Sam. Posisi IHSG memang sudah oversold terkena tekanan jual dalam beberapa perdagangan lalu. 

Sayangnya, sentimen positif bursa global tersebut tak mampu bertahan lama. Setelah naik tinggi hingga ke posisi 3.821,841, IHSG langsung meluncur turun ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 5,730 poin (0,16%) ke level 3.800,457. IHSG hampir saja tinggalkan level 3.800 akibat aksi profit taking yang dilakukan investor lokal. Hampir seluruh indeks sektoral di bursa saham terkena koreksi.

IHSG sempat menahan laju pelemahannya pada saat pembukaan perdagangan sesi II, namun derasnya profit taking membuatnya jatuh semakin dalam dan meninggalkan level 3.800.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat, 10 Juni 2011, IHSG ditutup berkurang 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,319 poin (0,50%) ke level 670,066.

Aksi ambil untung melanda saham-saham berbasis komoditas dan aneka industri. Hampir seluruh indeks sektoral di bursa melemah.

Hanya dua indeks sektoral yang mencoba menahan IHSG, yaitu sektor finansial dan infrastruktur dengan penguatan yang tidak signifikan.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 91.931 kali pada volume 4,468 miliar lembar saham senilai Rp 3,137 triliun. Sebanyak 61 saham naik, 168 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Dana asing masih belum mau parkir di pasar modal dan masih lari dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan hari-hari sebelumnya, tercatat transaksi investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 142,027 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed merespon data perdagangan Cina yang dirilis surplus US$ 13,05 miliar. Bursa Hong Kong dan Singapura masih melemah, seperti IHSG. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,83 poin (0,10%) ke level 2.706,18.

Indeks Hang Seng melemah 189,46 poin (0,84%) ke level 22.420,37, Indeks Nikkei 225 menguat 47,29 poin (0,50%) ke level 9.514,44, Indeks Straits Times terkoreksi 17,82 poin (0,58%) ke level 3.079,75.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 123.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.500 ke Rp 16.000, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 160 ke Rp 1.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 ke Rp 45.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 57.450, Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.050 ke Rp 13.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 46.600, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 24.200. (source: detik)