Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelabuhan Batuampar Memiliki Terminal Peti Kemas Seluas Dua Hektar
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 24-09-2014 | 11:13 WIB
Pelebaran-Pelabuhan-Batuamp.gif Honda-Batam
Pelabuhan Batuampar, Batam, yang sedang diperlebar. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelabuhan barang Batuampar yang saat sedang tahap pembangunan akan memiliki terminal peti kemas dengan luas mencapai dua hektar. Pelabuhan ini juga akan dilengkapi dengan pengerek (crane) modern jenis rail mounted crane (RMG) agar mempercepat proses bongkar muat.

"Tempat pergudangan kontainer atau terminal peti kemas di sana nantinya memiliki luas mencapai dua hektar," kata Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Humas dan PTSP Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (24/9/2014).

Dengan adanya terminal peti kemas yang sangat luas, kata Djoko, tentunya akan mampu menampung barang yang keluar atau barang yang masuk dengan volume yang lebih banyak.

"Di sana ada penambahan dua unit crane modern. Pengadaannya harus melalui proses lelang," kata Djoko tanpa memberitahu nilai lelang barang tersebut kepada wartawan.

Diketahui, Pelabuhan Batuampar milik BP Batam awalnya hanya berkapasitas 250 ribu TEU's per tahun. Mulai 2012, dilakukan perluasan dengan target selsai akhir 2014 sehingga mampu menampung sekitar 600 ribu TEU's per tahun.

"Proses perluasan hampir rampung dan segera akan segera bisa digunakan. Meski pemasangan cranenya kemungkinan masih pada 2015 nanti," kata dia.

Djoko juga mengatakan nantinya, dengan perluasan pelabuhan tersebut akan dikelola dengan baik. Proses keluar masuk barang akan teratur dan tidak tersendat seperti harapan pengguna jasa di pelabuhan.

"Nantinya akan benar-benar diatur agar proses keluar masuk barang tidak tersendat," kata Djoko.

Selain mengembangkan Pelabuhan Batuampar, BP Batam juga berencana membangun Pelabuhan Alih Kapal Tanjungsauh dengan kapasitas 4 juta TEU's yang diperkirakan menelan anggaran Rp7 triliun.

Namun, pembangunan terhambat karena status lahan yang akan digunakan masih dalam usulan agar masuk FTZ. "Sementara kami akan memaksimalkan Batuampar sebelum Tanjungsauh terbangun," kata dia. (*)

Editor: Roelan