Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Operasi Hujan Buatan Efektif Padamkan Hotspot
Oleh : Redaksi
Jum'at | 19-09-2014 | 14:22 WIB
Sutopo_Purwo_Nugroho.jpeg Honda-Batam

PKP Developer

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi pemadaman titik api di Sumatera dan Kalimantan telah mengurangi jumlah hotspot dibandingkan dengan sebelumnya.

Berdasarkan pantauan satelit NOAA-18 pada Kamis (18-9-2014) pukul 19.00 WIB sebaran hotspot terdapat di Sultra 43, Sulteng 19, Kaltim 17, Kalteng 15, Sulsel 11, Sumsel 8, Sulut 7, Kalbar 7, Gorontalo 6, Kaltara 5, Sumut 3, Jambi 2,  Lampung 2, Kalsel 2, dan Riau 1.

"Sedangkan pantauan dengan satelit Modis yang memiliki resolusi lebih detil pada hari ini pukul 11.45 Wib, hotspot tersebar di Kalbar 30, Kalsel 35, Kalteng 194, dan Kaltim 170. Hotspot di Sumatera tidak ada data karena tidak terlintasi oleh satelit Modis," kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Jumat (19/9/2014).

Menurutnya, sebaran asap juga berkurang dibandingkan dengan seminggu terakhir. Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan maka BNPB dan BPPT melakukan hujan buatan (modifikasi cuaca) dengan satu pesawat Hercules TNI AU di Kalimantan Tengah sejak Kamis kemarin.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta jajaran BNPB untuk menambah pesawat untuk hujan buatan dan pemboman air. Apalagi ancaman bencana asap akan makin meningkat hingga Oktober nanti.

"Semua potensi nasional diharapkan bisa berkolaborasi membantu pemda mengatasi kebakaran hutan lahan di Sumatera dan Kalimantan. TNI, Polri, Manggala Agni, Brigade Kebakaran Lahan dan Kebun Kementan, Kemenkes dan lainnya meningkatkan perannya mengatasi karlahut," kata dia.

BNPB akan menambah armada pemboman air yaitu 1 unit helikopter Kamov, 2 unit Sikorsky, 1 unit MI-18, dan pesawat bomber. Saat ini 9 helikopter telah disebar ke Riau, Sumsel, Kalbar, dan Kalteng. Bahkan di Riau operasi hujan buatan dan pemboman air dilakukan sejak April hingga saat ini. 

Editor: Dodo