Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hotel di Lagoi Tak Lagi Terima Dolar, Turis Singapura Mengaku Kurang Nyaman
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-09-2014 | 13:43 WIB
Pesisir-Pantai-Lagoi.jpg Honda-Batam
Salah satu sudut paiwisata di Lagoi, Bintan. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Kebijakan Indonesia kembali dikeluhkan orang-orang di Singapura. Setelah mengeluhkan larangan "dilarang berisik" di Pelabuhan Internasional Batam Center, kali ini mereka mengeluhkan larangan penggunaan mata uang dolar.

Seperti dilaporkan oleh TODAY, surat kabar di Singapura, sejumlah hotel di Lagoi, Kabupaten Bintan, sudah menerapkan kebijakan untuk menolak pembayaran dalam bentuk mata uang selain rupiah. Tindakan itu sebagai respon atas kebijakan pemerintah Indonesia yang mewajibkan penggunaan mata uang rupiah di seluruh wilayah Indonesia.

Lima hotel di Lagoi, termasuk Banyan Tree Bintan -milik pengusaha Singapura, dan Nirwana Gardens, mengatakan mereka telah diperintahkan untuk tidak menerima mata uang asing. Sebelumnya, dolar Singapura dan dolar Amerika masih diizinkan untuk digunakan di kawasan resor internasional itu.

Beberapa agen perjalanan di Singapura mengaku tidak diberitahu tentang kebijakan penggunaan rupiah sebagai satu-satunya mata uang yang diizinkan untuk melakukan transaksi di dalam negeri. Namun juru bicara Asia Travel mengaku telah diberitahu oleh operator lokal di Bintan bahwa wisatawan harus menggunakan mata uang rupiah untuk bertransaksi meskipun tidak menerima pemberitahuan secara resmi.

Lagi-lagi, beberapa wisatawan Negeri Singa itu menilai, pembatasan mata uang tersebut telah menyebabkan kekurangnyamanan. Namun mereka mengaku jika kebijakan tersebut tidak akan menghalangi mereka untuk mengunjungi Bintan.

Hanya saja, kebijakan ini tampaknya belum memberi dampak terhadap perekonomian di Batam, yang juga menjadi daerah kunjungan turis Singapura untuk berlibur pada akhir pekan. Tiga resor di sana, tulis TODAY, masih menerima pembayaran dalam bentuk dolar Singapura. (*)

Editor: Roelan