Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Pembangkit Listrik Mikro Semarak
Oleh : Redaksi
Rabu | 10-09-2014 | 10:31 WIB
kincir_angin.....jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Proyek pembangkit listrik mikro atau microgrid semarak di wilayah Asia Pasifik. Energi terbarukan menjadi penggeraknya. Laporan terbaru dari Navigant Research memerkirakan, investasi kumulatif di pembangkit listrik mikro akan mencapai $30,8 miliar pada periode 2014 hingga 2023.

Investasi ini guna membiayai pembangunan pembangkit listrik di wilayah-wilayah terpencil, baik untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat maupun untuk keperluan riset. Kabar baiknya, pembangunan pembangkit listrik mikro ini menggunakan sumber-sumber energi terbarukan.

Menurut Peter Asmus, analis dari Navigant Research, beberapa negara berpenduduk besar seperti China, India, Indonesia dan Malaysia mengalami peningkatan kebutuhan akan energi yang sangat pesat.

“Negara maju maupun berkembang di wilayah Asia Pasifik sama-sama melirik ke pembangkit listrik mikro guna memerluas layanan listrik mereka ke masyarakat yang kurang mampu dan yang tinggal di wilayah terpencil.”

Pasar pembangkit listrik mikro yang paling menarik menurut Navigant adalah pembangkit listrik mikro untuk wilayah terpencil yang beroperasi secara mandiri dan tidak atau belum terkoneksi dengan jaringan listrik yang lebih besar.

Sebelumnya, di negara-negara berkembang di Asia Pasifik, pembangkit listrik di wilayah terpencil biasanya masih menggunakan bahan bakar disel/solar. Harga bahan bakar minyak yang semakin mahal ditambah dengan biaya transportasi membuat bahan bakar fosil ini semakin tidak menarik.

Pada saat yang sama biaya energi terbarukan terus turun meningkatkan permintaan atas pembangkit listrik mikro yang bersumber dari energi terbarukan.

Laporan berjudul "Microgrids in Asia Pacific", ini menganalisis pasar pembangkit listrik mikro di Asia Pacifik yang mencakup empat segmen yaitu segmen komersial/industrial, komunitas/utilitas, kampus/lembaga dan lokasi terpencil di sembilan negara kunci yaitu Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Filipina.

Sumber: Hijauku.com