Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Triwulan II 2014, Perekonomian Kepri Bertumbuh Pesat
Oleh : Gabriel P. Sara
Rabu | 03-09-2014 | 14:19 WIB
konpers_bi_batam....jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra saat memberikan keterangan kepada pers.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perekonomian di Kepulauan Riau diklaim mengalami pertumbuhan pesat dalam triwulan II tahun 2014.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra, mengatakan, perekonomian Kepri pada triwulan II tahun 2014 bertumbuh lebih tinggi yakni 6,33 % (yoy), dibandingkan dengan sebelumnya yakni dari 5,21 % (yoy). Dan angka pertumbuhan Kepri tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,12 % (yoy).

Hal ini dikarenakan, penguatan pada konsumsi rumah tangga dan investasi serta perbaikan kinerja ekspor sehingga menjadi penopang untuk pertumbuhan ekonomi Kepri itu sendiri.

"Misalnya penyelenggara MTQ nasional kemarin. Ini salah satu cara yang mendorong pertumbuhan perekonomian Kepri sendiri. Serta sejumlah investasi yang mencerminkan untuk peningkatan impor," kata Gusti, Rabu (3/9/2014).

Tambah Gusti, dari sisi penawaran, penguatan pertumbuhan didorong peningkatan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengelolahan.

"Peningkatan ini juga karena banyaknya bisnis yang masuk di wilayah kita ini, jadi pertumbuhannya dari tahun ketahun selalu berubah dan meningkat," jelasnya

Sementara itu, kinerja perbankan Kepri secara rata-rata tumbuh melambat, terutama dari sisi penyalur kredit. Bank umum juga mengalami perlambatan penyalur kredit, namun aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan tumbuh menguat.

Angka pertumbuhan kredit, aset dan DPK sangat rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hanya saja kinerja BPR yang meningkat baik pasa sisi kredit, aset maupun DPK.

Gusti memperkirakan pada triwulan III 2014 laju pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan masih akan menguat pada kisaran 6,6% - 6,8% (yoy), sementara laju inflasi diyakini akan semakin menurun pada kisaran 4,1% - 4,5% (yoy).

Editor: Dodo