Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi di Kepri Terganggu Permasalahan Tata Ruang dan Hutan Lindung
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 14-08-2014 | 08:42 WIB
HM.Sani_Usai_Sidang_Paripurna_DPRD.JPG Honda-Batam
Gubernur Kepri, HM Sani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), HM Sani, menyatakan, investasi di Kepri terganggu oleh permasalahan tata ruang dan hutan lindung. Akibatnya berdampak pada keraguan investor untuk menanamkan modalnya.

"Akibat dari permasalahan tata ruang dan hutan lindung ini membuat investor menunggu, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi Kepri menurun. Ke depan, kami harapkan ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan kalangan perbankan yang dapat mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi di Kepri," kata Sani, saat meresmikan peluncuran Opersional Kas Tititpan Bank Indonesia (BI) di Tanjungpinang, Rabu (13/8/2014).

Sani memaparkan, merosotnya pertumbuhan ekonomi di Kepri dari 8 persen pada 2011 menjadi 6,3 persen pada 2013-2014, menjadi tantangan bersama antara pemerintah dan pelaku perbankan.

"Awalnya, merosotnya pertumuhan ekonomi di Kepri dari 8 persen menjadi 6,3 persen membuat saya tidak percaya. Karena jika melihat kehidupan ekonomi masyarakat di Kepri yang semakin baik dan meningkat, khususnya di Batam. Namun inilah kenyataan yang harus kita perbaiki dan tingkatkan ke depan," pesan Sani.

Editor: Roelan