Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Cara TPID Tekan Inflasi di Kepri
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 24-07-2014 | 10:02 WIB
inflasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kenaikan inflasi di Kepri disebabkan kurangnya konektivitas antardaerah maupun antarprovinsi. Hal itu dikatakan Wakil Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri Gusti Raizal Eka Putra usai buka bersama di Restoran Pondok Gurih, Rabu (23/7/2014).

Dijelaskan Gusti, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri mencatat kenaikan inflasi tahun ini di sebabkan beberapa komoditi. Di antaranya daging ayam, beras, minyak goreng, rokok putih dan upah pembantu. Sementara komoditi penyeimbang yaitu kangkung, cabe merah, sotong, kacang panjang, kepiting, kakap merah, cumi-cumi, terong panjang, lele dan apel.

"Penyebab kenaikan inflasi karena konektifitas. Kalau konektifitasnya bisa di tingkatkan, itu bisa mengurangi ongkos. Tapi sekarang, itu masalahnya. Itu (konektifitas) belum berjalan dengan baik," terangnya.

Saat ini, lanjutnya, di Kepri masih tergantung pada pasokan-pasokan komoditi dari daerah Jawa. akibat konektifitas yang belum lancar, pasokan barang dari Batam ke Lingga juga kerap bermasalah. Hal itu pula yang menyebabkan harga kebutuhan pokok di Lingga jauh lebih tinggi dibandingkan di Batam.

"Ini yang akan kita lakukan. Agar harga-harga tidak jauh berbeda. Dengan adanya transportasi yang baik. Kesenjangan harga bisa diatasi," jelasnya.

Gusti juga menjelaskan, pada rapat TPID, ada beberapa rekomendasi yang disampaikan TPID Kota Batam dan Provinsi. Salah satunya penggunaan pasar induk, Jodoh. Menurutnya, saat ini Pemko Batam terus mengesa agar pasar induk dapat segera dihibahkan dan dikelola secara utuh oleh Pemko Batam.

"Ada rekomendasi salah satunya pemanfaatan pasar induk. Memang ini cukup lama dan sedang dalam proses. Karena ada beberapa masalah kepemilikan aset. Pak Suzairi (asisten ekonomi dan pembangunan Pemko Batam) mengatakan akan segera selesai. Ke depan pengendalian harga bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Angka inflasi Kepri 0,63 persen masih dibawah Nasional sebesar 6,7 persen.
Peningkatan inflasi ini terjadi karena peningkatan konsumsi. Khususnya makan jadi, pangan dan sandang serta transportasi.

"Hasil survei yang kita lakukan pada Juli ini inflasi kita masih di bawah satu persen atau sekitar 0,4 sampai 0,5 persen," pungkasnya.

Editor: Dodo