Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mabuk, Suami Hajar Istri dengan Besi
Oleh : CR9
Sabtu | 19-07-2014 | 13:55 WIB
istimewa(2).jpg Honda-Batam
Murni, korban KDRT, saat dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang wanita muda dengan kondisi tubuh terlihat lemas, mendatangi Mapolsek Batuaji, Sabtu (19/7/2014) siang, ditemani dua orang pria yang lebih tua. Murni (23), warga Pulau Bulu RT03/RW08, Bulang, melaporkan penganiayaan yang dilakukan M Fahrizal alias Hen (28), yang tak lain adalah suaminya sendiri.

Ibu tiga orang anak yang sudah empat tahun menikah itu mendatangi Mapolsek Batuaji ditemani Ali Imran (28) yang meruapakan kakak kandungnya, serta Zulkifli bin Mahmud (59), orang tua Murni. Namun, belum tuntas membuat laporan, kondisi fisik Murni semakin memburuk.

Selanjutnya, petugas Polsek Batuaji segera membawa Murni ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk mendapatkan perawatan.

Ditemui di RSUD, Ali Imran menuturkan, peristiwa penganiayaan yang dilakukan suami adiknya itu terjadi pada Jumat (18/7/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Hen, suami Murni, pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

Murni, yang sering diperlakukan kasar oleh suaminya, memilih tak mau tidur di rumah dengan alasan takut dengan suaminya yang sedang mabuk itu. "Hen kalau pulang ke rumah selalu dalam keadaan mabuk dan selalu kasar sama adik saya. Jadi, adik saya takut mau masuk rumah," kata Ali.

Kemudian Murni meminta adik angkatnya yang bernama Sandi untuk masuk ke rumah. Namun, Sandi malah dihajar dan diseret-seret hingga terbentur pohon di dekat rumah.

Sandi memilih kabur dan menemui Murni. Namun, ternyata Hen juga menemui Murni di luar rumah dan langsung menghajar istrinya itu dengan besi hingga pingsan.

Sandi langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar lantaran Murni dihajar Hen sampai tak berdaya. Warga pun datang dan lansung memisahkan mereka.

Sementara itu, Zulkifli, ayah Murni, menambahkan, penganiyaan seperti itu bukan hanya sekali saja dilakukan menantunya. "Hen itu sudah sering kali pukuli anak saya, sudah tak bisa dihitung lagi. Kali ini saya tak bisa sabar lagi. Makanya saya laporkan Hen ke polisi saja biar dia tobat," kata Zulkifli dengan wajah kesal.

"Dia (Hen, red) masih di Pulau Bulu. Dia seperti depresi karena kejadian semalam," imbuh Zulkifli.

Sementara itu, kondisi Murni saat itu masih tak sadarkan diri di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Embung Fatimah. Bagian kepalanya terlihat memar. Tak banyak kata yang diucapkannya, selain kata "pusing". (*)

Editor: Roelan