Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Si Kembar dan Adiknya Akhirnya Bisa Sekolah di SDN 005 Batam Kota
Oleh : CR9/CR7
Rabu | 16-07-2014 | 14:17 WIB
IMG01092-20140716-1119.jpg Honda-Batam
Johanes Rimu alias Joko dan Johanes Ola alias Jeki, dua bocah kembar berusia 9 tahun, serta Johanes Boro, adik mereka yang berumur 7,5 tahun, saat bertemu dengan Wakil Wali Kota Batam, Rudi, di balai kota, Rabu (16/7/2014).

BATAMTODAY.COM, Batam - Johanes Rimu alias Joko dan Johanes Ola alias Jeki, dua bocah kembar berusia 9 tahun, serta Johanes Boro, adik mereka yang berumur 7,5 tahun (sebelumnya tertulis ketiganya berusia 9 tahun), akhirnya bisa bernapas lega. Ketiga bocah yatim itu akhinrya diterima di SDN 005 Plamo Garden Batam kota, yang sebelumnya sempat menolak karena menerima ketiganya akibat keterbatasan kuota.

Ketiga bocah itu bersama ibu mereka, Maria Uba Ola (32), telah dipanggil oleh Wakil Wali Kota Batam, Rudi, setelah sebelumnya memanggil Kepala SDN 005 Batam Kota, Firdaus. Saat bertemu dengan wakil wali kota, Maria menuturkan jika dirinya tak mampu menyekolahkan ketiga anaknya itu. Dia berharap Pemerintah Kota (Pemko) Batam membantu biaya pendidikan anaknya.

"Pak, penghasilan saya sebagai pemulung tak cukup untuk membiayayi sekolah anak, hanya cukup untuk makan saja," ucap Maria.

Sementara itu, dia dan anaknya sudah empat tahun ditinggal suaminya entah ke mana, hingga saat ini tanpa kabar.

Mendengar keluh-kesah Maria, Rudi berusaha menenangkan. "Besok Ibu (Maria, red) bawa tiga anak ini ke sekolah. Ambil seragam mereka. Tanggal 11 Agustus mereka bertiga sudah masuk sekolah, Bu," ujar Rudi kepada Maria di lantai V kantor Wali Kota Batam, Rabu (16/7/2014), disambut wajah sumringah Maria, yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung itu.

Rudi menjelaskan, diterimanya ketiga bocah itu bukan karena ada unsur paksaan terhadap sekolah, melainkan karena usia mereka yang sudah wajib bersekolah.

"Tadi sudah dibahas dengan Pak Firdaus. Kemarin ditolak dalam PPDB online karena memang persyaratan akta kelahiran belum ada. Tapi sekarang sudah ada, jadi mereka diterima di SDN 005," ujar Rudi.

Sebelum pulang, ketiga bocah sempat dinasehati agar giat belajar dan rajin ke sekolah. "Kalian bertiga jangan bergaul hanya kalian bertiga saja, nanti berbaur ya dengan teman-teman lain di sekolah," pesan Rudi.

Dengan rasa senang yang sangat dalam, Maria mengucapkan terima kasih karena anaknya diterima di SDN 005. "Terima kasih banyak, Pak Wawako. Semoga kebaikan bapak dibalas setimpal dari Tuhan," ujar Maria.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang bocah, Johanes Rimu alias Joko, Johanes Ola alias Jeki, dan Johanes Boro alias Boro, terancam tak bisa melanjutkan sekolah. Ketiganya yang berasal dari ruli Kampung Air RT02/RW11, Kelurahan Baloi Permai, Batam Kota, terlahir dari keluarga tak mampu.

Meski usianya sudah lebih dari usia wajib belajar, namun ketiganya ditolak oleh SDN 005 Perumahan Plamo Garden, Batam Kota. Padahal sekolah itu tak jauh dari tempat tinggal mereka. Pihak sekolah beralasan jika jumlah siswa baru yang diterima sudah penuh, dan hanya bisa menerima salah seorang di antaranya saja.

Kenyataan ini membuat Geor, paman ketiga bocah tersebut, kecewa dengan kebijakan sekolah. Padahal, sebelumnya Kepala SDN 005 tersebut, Firdaus, telah berjanji akan menerima ketiga anak kembar ini melalui jalur PPDB manual atau 20 persen di luar jalur PPDB online. (*)

Editor: Roelan