Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Puluhan Calon Siswa SMA Negeri 5 Dialihkan ke SMA Negeri 17 Batam
Oleh : Gabriel P. Sara
Selasa | 15-07-2014 | 18:00 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan calon siswa SMA Negeri 5 di Batuaji akhirnya dialihkan ke SMA Negeri 17 yang berlokasi di Dapur 12. Alasannya, daya tampung di SMA Negeri 5 sudah tak memenuhi lagi.

Karyati, Kepala SMA Negeri 5 Batam mengatakan para orangtua calon siswa bisa mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 17 mulai Rabu (16/7/2014) besok.

"Seandainya mereka kita terima, maka jumlah murid per kelas 60 hingga 70 orang dan hal ini sangat tak mungkin," kata dia usai rapat dengan Komisi IV DPRD Batam, Selasa (15/7/2014).

Langkah pengalihan tersebut dinilainya tepat mengingat terlalu banyaknya siswa dalam satu kelas juga akan berpengaruh kepada anak didik dalam menerima pelajaran.

Sementara itu, Suhardi, salah satu orangtua calon siswa mengaku bisa menerima pengalihan tersebut dan berharap biaya masuk ke sekolah itu tak terlalu mahal.

"Kami juga meminta agar Dinas Pendidikan bisa mengupayakan bus sekolah untuk transportasi siswa, khususnya bagi kami yang berekonomi pas-pasan," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 85 orangtua calon siswa mendatangi kantor DPRD untuk melaporkan SMA 5 Batuaji yang membebankan Rp5.920.000 untuk pendaftaran awal.

Shella (44), warga Saguba mengatakan besaran biaya yang dibebankan oleh SMA Negeri 5 itu dirasa memberatkan mereka. Menurutnya, nominal tersebut sudah melebihi biaya yang harus dikeluarkan di sekolah swasta.

"Sekolah swasta saja tak ada semahal itu, masa negeri kok lebih mahal dari swasta kan aneh, ada apa ini? Kami ini orang susah dan tak mungkin kami mampu membayar uang sebesar itu," ujarnya kepada wartawan di kantor DPRD Batam, Senin (14/7/2014).

Dia menerangkan rincian biaya yang harus dibayar masing-masing orangtua calon siswa yaitu uang pembangunan Rp4.120.000 per orang, untuk honorer Rp2.040.000 dan untuk uang seragam sekolah sebesar Rp1.080.000.

"Ini benar - benar tidak masuk akal mas, kami tak sanggup bayar uang sebesar itu dan kami datang ke sini (kantor DPRD, red) agar anak - anak kami bisa sekolah dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi," jelas.

Editor: Dodo