Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyesuaian Tarif Wajar, Tapi PLN Batam Harus Bangun Pembangkit
Oleh : Dodo
Selasa | 15-07-2014 | 17:09 WIB
PLTU_TK.jpg Honda-Batam
PLTU Tanjungkasam. Bright PLN Batam harus mampu bangun pembangkit sendiri guna memenuhi kebutuhan energi listrik di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyesuaian tarif listrik berkala (PTLB) yang dilakukan oleh Bright PLN Batam dinilai wajar oleh kalangan akademisi. Namun kedepannya, perusahaan ini tetap harus membangun pembangkit guna memenuhi kebutuhan energi di Batam, tanpa bergantung kepada pihak lain.

"Wajar (penyesuaian tarif) itu, asal kedepan PLN Batam harus membangun pembangkit dan penyesuaian bisa digunakan untuk itu (pembangunan pembangkit). Kondisi saat memang tidak memungkinkan PLN Batam memberikan pelayanan maksimal bagi warga," kata M. Gita Indrawan, Wakil Rektor Universitas Putera Batam, Selasa (15/7/2014).

Sebagai anak perusahaan PLN (Persero), Bright PLN Batam memang tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Saham perusahaan ini, 99,9 persen dikuasai PLN (Persero) dan 0,01 persen dipegang sahamnya oleh Dana Pensiun PT PLN (Persero).

"Bright PLN Batam harus pro aktif menyosialisasikan ke publik mengenai hal ini mengingat tak semuanya tahu dan pro kontra yang muncul akibat ketidaktahuan publik mengenai kondisi kelistrikan di Batam," kata dia.

Konsep sosialisasi, lanjut Gita, adalah menyampaikan secara pasti kondisi internal perusahaan, termasuk pemenuhan pembangkit baru guna menjamin pelayanan dan pasokan listrik bagi konsumen.

Sebelumnya, PLN Batam mulai memberlakukan Penyesuaian Tarif Listrik Berkala (PTLB) mulai Juli 2014 sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Batam No 018/Perindagesdm/VI/2014.

SK Wali Kota tersebut dikeluarkan pada pertengahan bulan lalu setelah melalui rangkaian pembahasan di Pemko, diskusi publik dan pembahasan oleh DPRD Kota Batam. Penyesuaian tarif listrik yang dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali.

Kali ini penyesuaian PTLB yang dilakukan dengan meningkatkan tarif listrik di beberapa segmen pelanggan listrik disebabkan adanya kenaikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik. Peningkatan BPP diakibatkan adanya kenaikan nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah, harga energi primer dan tingkat inflasi sejak kuartal akhir tahun 2013.

"Faktor yang paling memicu PTLB Juli 2014 ini adalah adanya perubahan Nilai tukar Dollar Amerika terhadap rupiah yaitu dari nilai acuan dasar Rp. 9.100/USD menjadi sekitar Rp. 12.000/USD, jelas Agus Subekti, Corporate Secretary bright PLN Batam, dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Rabu (2/7/2014).

Editor: Dodo